Bersiap Sejak Lama, SMK Negeri 6 Bandung Pilih Opsi Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah

Opsi Kurikulum Merdeka (PEMBELAJARAN: Kelompok belajar siswa-siswi SMKN 6 Kota Bandung tengah berdiskusi menyoal mata pelajaran.JABAR EKSPRES)
Opsi Kurikulum Merdeka (PEMBELAJARAN: Kelompok belajar siswa-siswi SMKN 6 Kota Bandung tengah berdiskusi menyoal mata pelajaran.JABAR EKSPRES)
0 Komentar

BANDUNG-Penerapan pertama Kurikulum Merdeka sudah dilakukan pada Juli 2022. Ada tiga opsi model pembelajaran yang boleh dipilih sekolah, seperti Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Kota Bandung, memilih opsi kedua, yaitu opsi Kurikulum Merdeka-mandiri Berubah. Diketahui, opsi tersebut dipilih lantaran kesiapan sekolah yang telah bersiap dari sejak lama.

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMKN 6 Kota Bandung, Jaenal Mutaqin, mengatakan, bahkan persiapan yang dilakukan tersebut sudah sejak Februari hingga Maret 2022.

Baca Juga:Sempat Dikabarkan Belum Pasti Kepemilikannya, Pemkab Bandung Klaim Alun-alun Cicalengka Telah TersertifikasiDahlan Iskan Jadi Mentor Digimaru Road to 100, Seminar Pelatihan Bisnis Online dan Digital Marketing

“Tidak ada yang sulit sebenarnya, asalkan ada persiapan yang matang,” ungkap Jaenal kepada, Senin (1/8).
Dia menjelaskan bahwa struktur dan metode pembelajaran yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya, mengharuskan tenaga pendidik dan pelajar bersama-sama adaptasi.

“Sekarang sudah masuk pekan ketiga. Secara subtansi pembelajaran, tidak ada masalah. Sudah kami persiapkan,” jelasnya.

Misalkan, kata Jaenal, dalam level mata pelajaran. Para tenaga pelajar pun sudah disosialisasikan perihal beberapa perubahan. Lalu para guru sudah melalui masa pelatihan untuk mempersiapkan sejumlah dokumen, serta perencanaan.

“Aman, tidak ada masalah. Sejauh ini, alhamdulillah. Hanya adaptasi anak saja. Perihal prokes,” katanya.

“Muatan-muatan baru, para guru pun sudah mengetahui. Anak-anak juga sudah diinformasikan, disampaikan perihal kurikulum baru,” imbuh Jaenal.

Dia menambahkan, para guru pun dari beberapa bulan lalu, sudah gencar melakukan pelatihan. Termasuk mengikuti workshop-workshop untuk kesiapan penerapan Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah.

Kurikulum yang lebih merujuk kepada pembinaan karakter. Serta materi pelajaran yang condong terhadap hal esensial. Jaenal melanjutkan bahwa guru tidak sekadar melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Baca Juga:Segera Meriahkan HUT RI di Lembang, Festival Kebaya Goes to UnescoCatatan Harian Dahlan Iskan: Membaik Memburuk

“Mau belajar di lapangan bola, sekalipun bukan pelajaran olahraga. Boleh. Itu, salah satunya. Pembelajaran berbasis project,” lanjutnya. “Nah, karena kami sudah mudah dikondisikan, alhamdulillah enggak ada masalah,” ujarnya.

Dia menuturkan, Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah, pihaknya berani memilih karena sumber daya manusia dan fasilitas di SMKN 6 Kota Bandung sudah mumpuni.

“Standar sarana dan prasarana mendukung. Termasuk pelatihan dan persiapan, sudah siap. Sehingga kami ambil tantangan memilih opsi Kurikulum Merdeka opsi dua, Mandiri Berubah,” tuturnya.

0 Komentar