Banjir Bandang di Jateng Menerjang 29 Desa Akibat Luapan Kalituntang di Gubug Purwodadi

Banjir Bandang di Jateng Menerjang 29 Desa Akibat Luapan Kalituntang di Gubug Purwodadi
Banjir Bandang di Jateng Menerjang 29 Desa Akibat Luapan Kalituntang di Gubug Purwodadi-Sumber Foto: Instagram-InfoKejadian_Semarang
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES- Banjir Bandang di Jateng Menerjang 29 Desa, Kesedihan menyelimuti beberapa kecamatan sebelah barat Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, di pagi yang cerah ini.

Banjir bandang menerjang akibat luapan Kalituntang di Gubug Purwodadi, mengakibatkan keadaan darurat.

Sungai-sungai seperti Lusi, Serang, dan Tuntang meluap tak tertahankan, membanjiri wilayah sekitarnya setelah hujan deras yang turun pada Senin malam (5/2/2024).

Baca Juga:Raja Charles III Didiagnosis Kanker, Istana Buckingham Buka Pintu Kebersamaan9 Cara Mengatasi Gigi Kuning yang Membandel dan Memutihkan Gigi, Begini Kata Dokter

Semua kini terhanyut dalam cobaan air yang merendam kehidupan warga di 29 desa yang tersebar di Kecamatan Kedungjati, Gubug, Tegowanu, Godong, Penawangan, Purwodadi, Toroh, Geyer, Tegowanu, Tawangharjo, dan Tanggungharjo.

Sejumlah jalur utama, termasuk jalan Semarang – Purwodadi, menjadi terputus, memutuskan akses yang vital.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan sedang berupaya keras untuk merinci dampak yang ditimbulkan, terutama di Kecamatan Kedungjati.

Delapan desa di sana, seperti Ngombak, Kedungjati, Kalimaro, Deras, Padas, Klitikan, Jumo, dan Wates, tercatat sebagai yang paling parah terdampak. Hingga saat ini, BPBD masih melakukan pendataan dan upaya evakuasi di wilayah-wilayah yang terendam.

Wilayah perkotaan Purwodadi turut merasakan dampak banjir yang cukup signifikan. Desa dan kelurahan seperti Purwodadi, Kalongan, Candisari, Nggraji, Cingkrong, menjadi korban banjir, membuat warga harus berjuang melawan ketinggian air yang mencapai 40-60 cm di Perumahan Permata Hijau.

Kampung Banaran dan Kebondalem juga tidak luput dari cobaan, dengan air yang menggenangi rumah warga sekitar 30-50 cm.

Jalan Raya Dr. Sutomo dan sekitaran Simpang Lima Purwodadi menjadi saksi bisu banjir, menyulitkan arus lalu lintas dengan ketinggian air mencapai 30-40 cm.

Baca Juga:Suara Warganet di Debat Pamungkas Pilpres 2024, Analisis Respons Netizen Terhadap Debat Kelima dan Posisi CapresAnalisis Pakar Politik Terkait Gestur Ketiga Capres pada Debat Pamungkas

Di tengah-tengah penderitaan tersebut, Desa Kramat, Kecamatan Penawangan, melaporkan banjir karena sungai Jajar di Karangrayung jebol.

Area persawahan seluas sekitar 16 hektare terendam, mengancam usia padi yang baru berumur 25-40 hari. Selain itu, 24 rumah warga di daerah tersebut juga dilanda banjir.

Dusun Jono Krajan, Desa Jono Krajan, Kecamatan Tawangharjo, tak luput dari banjir yang menggenangi jalan perkampungan dan halaman rumah warga dengan ketinggian air bervariasi antara 20-100 cm.

Meski beberapa wilayah telah mengalami surut, namun di beberapa kecamatan lainnya, air masih terus meninggi, mengundang ketidakpastian terhadap jumlah wilayah terdampak yang masih berpotensi bertambah.

0 Komentar