Bansos untuk Warga Terdampak Covid-19 Diduga Banyak Potongan

Bansos untuk Warga Terdampak Covid-19 Diduga Banyak Potongan
Anggota DPRD Subang dari Fraksi Gerindra, Yayang Ari Wijaya.
0 Komentar

SUBANG-Diduga banyak pemotongan bantuan sosial (bansos), Anggota DPRD Subang ingin dibentuk satgas saber pungli tingkat bawah. Bansos yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat karena terdampak pandemi Covid-19, harus tepat sasaran. Banyak tersiar kabar masyarakat yang seharusnya mendapatkan bansos malah tidak mendapatkannya dan terjadi pemotongan. Demikian diungkapkan Anggota DPRD Subang dari Fraksi Gerindra, Yayang Ari Wijaya saat ditemui Pasundan Ekspres.

“Ini sangat miris dan kabar ini sudah merebak,” ujarnya.  Yayang menyoroti terjadinya pemotongan bansos. Seperti, seharusnya masyarakat menerima bantuan Rp250 ribu, malah mendapatkan Rp200 ribu atau Rp150 ribu saja. Alasannya pengambilan bansos dan ongkos transportasi. “Kita dengar juga seperti itu. Ini kasian juga terhadap masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan sosial,” ungkapnya.

Yayang mengusulkan kepada pemerintah daerah agar membentuk Satgas saber pungli hingga tingkat bawah. Seperti RT/RW, yang nantinya akan berfungsi untuk mengawaasi adanya pemotongan bantuan sosial. Jika perlu karang taruna juga harus dilibatkan, sehingga pemberian bantuan sosial tersebut tidak terjadi pemotongan. “Harus ada satgas saber pungli tingkat bawah seperti RT/RW, bahkan karang taruna,” katanya.

Baca Juga:Suka Duka Cerita Perawat Berjibaku Menangani Covid-19, Usulkan Dapat Insentif Rp5 Juta Per BulanHendak Wisata, 60 Kendaraan di Purwakarta Putar Balik

Pemotongan Bansos, kata dia, sangat riskan terjadi. Apalagi ketika titik pendistribusian jauh dari tempat tinggal penerima manfaat. Bisa dengan alasan jasa transportasi pengambilan bantuan sosial dan lainnya. Pihak yang berwenang juga harus menyelidiki hal tersebut. “Harus ditelusuri dan diselidiki, ini bisa merugikan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Subang H. Deden Hendriana MPd mengatakan, masyarakat harus memiliki mental malu jika mengaku hidup tidak mampu. Sebab, di Kabupaten Subang banyak warga yang mampu, namun mengaku tidak mampu. “Jika mampu harus berterus terang, begitupun yang tidak mampu,” tandasnya.(ygo/vry)

0 Komentar