Batu Akik Luar Angkasa Bukan Sekedar Kisah Sci-Fi!

Batu Akik Luar Angkasa
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Batu Akik Luar Angkasa, Pergi ke toko batu akik, biasanya kita menjumpai deretan akik kecubung, giok, atau bacan yang memesona.

Tapi pernahkah Anda terbayangkan batu akik berasal dari luar angkasa?

Ternyata, bukan hanya kisah fiksi semata, lho! Beberapa batuan dari ruang angkasa memang memiliki keindahan dan cerita unik, sehingga sering dianggap sebagai “batu akik luar angkasa.”

Mari Kita Simak jenis-jenis Batu Akik Luar Angkasa yang Memukau

1. Moldavite: Terlahir dari tumbukan meteorit di Cekoslowakia sekitar 15 juta tahun lalu, moldavite memiliki warna hijau luminescent yang menakjubkan. Komposisi kaca silikatnya membuatnya transparan dan berkilau, seakan menyimpan energi kosmik. Dipercaya membawa keberuntungan dan kreativitas, moldavite menjadi incaran kolektor perhiasan dan batu akik yang unik.

Baca Juga:Simak Ini Alasannya Batu Meteor Lebih Mahal dari Batu AkikHati Hati, Ini Ciri Ciri Kampas Rem yang Sudah Habis

2. Tektite: Mirip moldavite, tektite terbentuk akibat tumbukan meteorit tapi ditemukan di berbagai belahan dunia, seperti Australia, Thailand, dan Amerika Serikat. Warnanya bervariasi dari hitam, hijau, hingga cokelat, dengan permukaan yang terkadang mengandung lekukan atau goresan akibat perjalanan melewati atmosfer. Tektite juga dipercaya memiliki khasiat metafisik yang menarik.

4. Pallasite: Diberi nama dari Peter Simon Pallas, astronom Jerman yang menemukannya pada 1749, pallasite adalah meteorit batu-besi. Berasal dari inti asteroid atau planet yang hancur, pallasite mengandung olivin hijau bersatu dengan besi nikel yang berkilau. Menyatukan unsur unsur bumi dan langit, pallasite menjadi simbol keindahan dan kebesaran alam semesta.

5. Khatyrka: Dari Siberia, Khatyrka adalah meteorit yang ditemukan pada 1976. Keunikannya terletak pada inklusi kaca bening kecil yang bertebaran di dalam matriks besi nikelnya. Kaca ini terbentuk akibat tekanan dan panas luar biasa saat meteorit memasuki atmosfer, menciptakan pola seperti hujan meteor mini yang tersimpan di dalam batunya.

0 Komentar