Berkah Lebaran, Pedagang Ketupat Raup Untung Berlipat

Berkah Lebaran Jualan Ketupat, Raup Untung Berlipat
DADAN RAMDAN/PASUNDAN EKSPRES KETUPAT LEBARAN: Dayat seorang penjual \"Ketupat Lebaran\" di Pusat Pertokoan Jalan Pamanukan saat menjajakan dagangannya sambil terus melipat daun janur kuning membentuk ketupat, Senin (8/4).
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES-Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H ini, umat Islam disibukan oleh banyak hal, terutama penyiapan sajian menu khas Lebaran Idul Fitri yaitu “Ketupat Lebaran”. Ketupat menjadi ciri khas makanan keluarga plus opor ayam atau daging semur di hari Lebaran.

Bisa dilihat di pasar-pasar, depan pertokoan atau di pinggiran jalan perkotaan dan perkampungan, Ketupat Lebaran bergantungan, berjejer. 

Pembeli pun nampak hilir mudik sambil Sang Pedagang ketupat melipat-lipat daun janur kelapa dengan cepat menumpuk di meja dagangan nya itu.

Baca Juga:H-2 Lebaran Jalur Mudik Pantura Ramai LancarKorban Meninggal Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Japek jadi 12 Orang

Dayat salah satu pedagang yang ditemui Pasundan Ekspres di bilangan pertokoan jalan Pamanukan arah selatan Fly Over, nampak sibuk ditemani anaknya, menjajakan “Ketupat Lebaran” sambil terus melipat saat dagangannya itu diburu pembeli.

“Berapa ini ketupat nya Mang,” kata seorang pembeli“15 ribu satu iket (10 biji),” kata Dayat.

Begitulah transaksi jualan ketupat, di depan pertokoan Pamanukan itu.

Menurut Dayat pengrajin “Ketupat Lebaran” asal Desa Pamanukan Hilir Kp. Kaum Tua itu , mengaku bahwa saat menjelang lebaran, setiap tahun ia selalu jualan ketupat baik lebaran Idul Fitri ataupun Idul Adha.

Dia bercerita sambil tetap tangan terampilnya melipat lipat daun janur kelapa itu, membentuk ketupat, bahwa ia berjualan ketupat ini dari sejak anaknya masih kecil, dan  sekarang sudah punya cucu dan satu anaknya lagi masih sekolah kelas 5 SD, yang ikut menemaninya jualan ketupat 

“Sekitar 20an tahun mungkin lebih toh anak saya yang pertama sudah punya anak. Jadi saya sudah punya cucu,” kata dia.

Kemudian dia melanjutkan ceritanya itu, “Dulu saya awal jualan “Ketupat Lebaran” dari harga Rp 2000/iket (10 biji), naik jadi Rp 5000, naik lagi terus sesuai harga pasar saat itu.Dan kini harga jualannya mencapai Rp 15.000/iket bahkan kalau lagi mujur hingga Rp 30.000/iket pun diambil oleh si pembeli, biasanya orang berduit, bermobil dan gak mau ribet dan lama, yang ada saja, yang penting cocok dan pas menurut si pembeli ketupat itu,” ungkapnya.

“Alhamdulillah anak sekolah sampai rumah tangga berkah dari jualan “Ketupat Lebaran” ini,” kata dia.

0 Komentar