PASUNDAN EKSPRES – Penyanyi Nayunda Nabila Nizrinah mengungkapkan bahwa ia pernah menerima bunga dan kue ulang tahun dari mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada tahun 2021. Pengakuan ini disampaikan oleh Nayunda saat memberikan kesaksian dalam sidang kasus gratifikasi dan pemerasan yang melibatkan Syahrul Yasin Limpo, Kasdi Subagyono, dan Muhammad Hatta di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Jakarta, Rabu (29/5/2024).
Dalam persidangan, jaksa penuntut umum awalnya menanyakan barang-barang apa saja yang pernah diterima oleh Nayunda dari Syahrul Yasin Limpo. Jaksa kemudian menyinggung soal pemberian bunga dan kue ulang tahun tersebut.
“Ada lagi yang berupa barang?” tanya jaksa kepada Nayunda.
“Itu aja pak,” jawab Nayunda.
“Saksi pernahkah menerima lain lagi? Masih ingat ada pemberian bunga, kue ulang tahun?” tanya jaksa kembali.
“Oh iya pernah,” jawab Nayunda mengakui.
Baca Juga:Febrie Adriansyah Diuntit! Kejagung Benarkan Aksi Densus 88!Potongan Gaji untuk Tapera: Apakah Ini Beban yang Adil bagi Rakyat?
Jaksa menegaskan perlunya mencocokkan jawaban Nayunda mengenai pemberian tersebut untuk menghindari adanya fitnah atau kesalahpahaman.
“Pernah ya, kita cocokkan nih dengan keterangan supaya tidak berdiri sendiri, supaya pernah tidak jadi fitnah. Pernah?” tanya jaksa dengan tegas.
“Pernah,” jawab Nayunda dengan tegas.
Nayunda menjelaskan bahwa bunga dan kue ulang tahun tersebut dikirimkan oleh SYL ke lokasi karantina saat ia mengikuti ajang pencarian bakat. Menurutnya, pemberian tersebut membuatnya terkejut.
“Kapan itu?” tanya jaksa lebih lanjut.
“Itu waktu pertengahan 2021, jadi saya masih ajang jadi karantina. Jadi kaget juga. Pas pulang ke tempat karantina tiba-tiba ada kue dan bunga, itu aja,” jelas Nayunda.
“Saksi akhirnya konfirmasi ke Pak Yasin Limpo?” lanjut jaksa.
“Besokkannya, terima kasih, katanya selamat ulang tahun Ndi. Gitu aja,” kata Nayunda.
Pengakuan Nayunda ini menjadi salah satu bukti yang diungkap dalam sidang yang sedang berlangsung. Kasus ini sendiri melibatkan sejumlah pejabat tinggi yang diduga terlibat dalam praktik gratifikasi dan pemerasan, yang kini menjadi perhatian publik.