PASUNDAN EKSPRES – Bagaimana dengan budaya mengantre di Indonesia? Mengantre atau antri adalah sebuah kegiatan yang sangat umum di seluruh dunia. Kalian sudah tertib dalam mengantre, belum?
Budaya Mengantre yang Sering Diabaikan
Ada banyak situasi di mana kita harus mengantre, seperti saat membeli tiket, makan di restoran cepat saji, atau bahkan saat menunggu giliran untuk naik transportasi umum.
Meskipun terkadang mengantre bisa menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan, namun hal ini merupakan sebuah budaya yang telah melekat dalam masyarakat Indonesia.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang budaya mengantre di Indonesia:
1. Mengantre adalah sebuah norma sosial
Kita diajarkan untuk menghargai waktu dan hak orang lain, sehingga mengantre menjadi sebuah kebiasaan yang harus dilakukan.
Orang yang tidak mengantre atau memotong antrian biasanya dianggap tidak sopan dan tidak menghargai orang lain.
BACA JUGA: Pentingnya Melek Pendidikan Karakter untuk Usia Dewasa
2. Antrian yang panjang bisa menjadi masalah
Ketika antrian cukup panjang, orang seringkali merasa tidak sabar dan bosan.
Hal ini bisa menjadi masalah jika orang mulai tidak sabar dan tidak menghargai orang lain yang berada dalam antrian yang sama.
Terkadang, orang juga mencari cara untuk memotong antrian ataumendapatkan keuntungan dari situasi antrian yang panjang, seperti menjual tempat antrian atau mengajak teman untuk berdiri di depan.
BACA JUGA: Mengenai Pendidikan Karakter: Ajarkan 3 Magic Words ini kepada Si Kecil
3. Ada aturan tidak tertulis dalam antrian
Meskipun tidak secara resmi ditetapkan, ada beberapa aturan tidak tertulis dalam antrian di Indonesia.
Misalnya, ketika seseorang harus meninggalkan antrian untuk beberapa saat, ia akan meminta izin kepada orang yang berada di depannya untuk sementara meninggalkan tempat antriannya.
Juga, ketika seorang ibu membawa anak kecil, ia akan meminta izin dan diizinkan untuk mengambil tempat di depan antrian agar anaknya tidak terjepit atau terinjak-injak.
4. Mengantre bisa menjadi sebuah pengalaman sosial
Mengantre juga bisa menjadi sebuah pengalaman sosial. Orang bisa berbincang-bincang dengan orang yang berada di sekitarnya, bertukar informasi atau bahkan menemukan teman baru.
Terkadang, orang juga bisa membantu orang lain yang memerlukan bantuan seperti membawa barang atau membantu mengawasi barang bawaan seseorang.
BACA JUGA: Potret Pendidikan di Pedalaman Indonesia dalam Film Sokola Rimba
5. Ada kepuasan ketika akhirnya sampai pada giliran
Setelah mengantre dengan sabar dan menunggu giliran, ada kepuasan tersendiri ketika akhirnya sampai pada giliran kita.
Rasanya seperti sebuah pencapaian karena kita telah berhasil melewati antrian dan mendapatkan layanan atau produk yang diinginkan.
Hal ini juga bisa menjadi sebuah pengalaman belajar untuk bersabar dan menghargai waktu dan hak orang lain.
6. Tidak semua orang mengantre dengan baik
Meskipun mengantre sudah menjadi sebuah norma sosial di Indonesia, namun tidak semua orang mengantre dengan baik.
Terkadang, ada orang yang tidak sabar dan mencoba untuk memotong antrian.
Ada juga yang menggunakan kekerasan atau intimidasi untuk mendapatkan tempat di depan antrian. Hal ini tentu saja tidak benar dan merusak budaya mengantre yang baik.
7. Peran pemerintah dalam meningkatkan budaya mengantre
Pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan budaya mengantre di Indonesia.
Salah satunya adalah dengan menempatkan petugas keamanan di tempat-tempat yang sering mengalami antrian panjang.
Petugas ini bertugas untuk memastikan agar antrian berjalan dengan tertib dan mencegah orang yang mencoba untuk memotong antrian.
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang budaya mengantre di Indonesia.
Mengantre adalah sebuah norma sosial yang harus dihargai dan dilakukan dengan baik.
Kita harus bersabar dan menghargai waktu dan hak orang lain dalam antrian.
Dengan begitu, budaya mengantre yang baik akan terus berkembang dan menjadi sebuah kebiasaan yang positif dalam masyarakat Indonesia.
Sudah mengantre dengan baik kah kalian? (pm)