Corona Mewabah, Dinamika Pendidikan Berubah

Corona Mewabah, Dinamika Pendidikan Berubah
0 Komentar

Pembelajaran daring memang membawa perubahan yang masif dalam dunia pendidikan. Bagi guru sendiri pembelajaran daring ini berdampak menjadikan guru untuk tidak lagi ‘Gagap Teknologi (Gaptek)’. Guru yang lahir tahun 1980 ke bawah yang belum banyak merasakan pemanfaatan penggunaan teknologi android semasa mudanya, tentu merasakan kesulitan dalam mengikuti ritme pembelajaran daring ini. Meski sebenarnya guru termasuk insan pembelajar yang setiap saat harus bisa mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Kalaulah mereka mau tentu tidak ada kata ‘Tidak Bisa’ dalam mempelajari dan memanfaatkan teknologi. Namun perlulah diingat, semua juga tidak kalah dari ‘terbiasa’, apalagi umur juga mempengaruhi tingkat kecepatan dalam belajar. Menghadapi hal ini tentu guru tidak boleh hanya berpangku tangan, tetap harus berupaya antaralain bisa dengan meminta bantuan anaknya atau orang lain untuk mengajari agar pembelajaran daring yang menjadi tugasnya tetap bisa terlaksana. Jadi intinya guru tidak lagi menjadi ‘Gaptek’.Guru harus memiliki semangat belajar yang tinggi termasuk semangat belajar memanfaaqtkan tehnologi pembelajaran. Guru harus berfungsi menjadikan siswa yang semula tidak tahu menjadi tahu, semula tidak paham menjadi paham, harus ada orientasi kesana tanpa mengenal usia dan jender.

2. Orang tua
Pemahaman orang tua akan pembelajaran daring juga berbeda-beda, meskipun pada dasarnya pendidikan adalah mutlak akan tanggung jawab orang tua,dimana dalam hal ini orang tua juga harus siap dengan segala dinamika pendidikan yang terjadi saat ini.

Pembelajaran daring yang terjadi saat ini memaksa orang tua untuk ikut tanggap memantau dan menyediakan fasilitas daring bagi anaknya, seperti handphone/laptop dan kuota internet. Bagi orang tua tentu saja hal ini akan memberikan permasalahan baru. Kebutuhan akan pembelajaran daring memaksa orang tua untuk merogoh kocek lebih dalam lagi untuk memenuhi kebutuhan kuota android anaknya. Bagi orang tua yang mempunyai ekonomi mapan tentu hal ini bukan masalah, tetapi bagi orang tua dengan ekonomi pas-pasan tentu ini masalah yang besar. Belum lagi perihal pendampingan anak selama di rumah. Orang tua harus bisa menciptakan kondisi belajar di rumag secara kondusif. Orang tua akan menjadi tahu bagaimana tipe belajar anaknya, termasuk yang malas, cuek atau rajin. Orang tua yang tidak memahami ini pasti bawaannya hanya marah-marah atau mengeluh karena kerepotan mendidik anak. Bahkan mereka lebih senang kalau anaknya di sekolah saja karena sudah kewalahan mengatur anaknya. Jadi pembelajaran daring ini dapat merubah pemahaman dan perlakuan orang tua dalam belajar anaknya. Sisi negatifnya tentu saja dari segi biaya, membuat anggaran pengeluaran menjadi melonjak tiba-tiba, terlebih bagi orang tua sekaligus juga guru.

0 Komentar