Kawasan Gunung Bromo Terbakar Kembali Ketika Flare untuk Foto Prewedding Menjadi Bencana

Kawasan Gunung Bromo Terbakar Kembali Ketika Flare untuk Foto Prewedding Menjadi Bencana
Kawasan Gunung Bromo Terbakar Kembali Ketika Flare untuk Foto Prewedding Menjadi Bencana
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES- Kawasan Gunung Bromo, yang selama ini terkenal dengan pemandangan alamnya yang memesona, kembali menjadi pusat perhatian, namun bukan dengan alasan yang menyenangkan. Pada hari Kamis, tanggal 7 September 2023, kawasan ini diliputi oleh kebakaran yang cukup serius.

Peristiwa ini terekam oleh kamera ponsel seorang warga sekitar, mengungkapkan betapa dahsyatnya kebakaran tersebut.

Kebakaran tersebut diduga disebabkan oleh ulah pengunjung yang menyalakan flare (senter isyarat) untuk keperluan foto prewedding. Sayangnya, apa yang dimaksudkan sebagai momen berharga ini berubah menjadi bencana yang merusak lingkungan alam kawasan Gunung Bromo.

Baca Juga:Info! Indonesia Akan Lockdown September 2023, Kerja (WFH) dan Wajib Memakai Masker LagiKiranti Pelancar Haid: Pemahaman yang Mendalam tentang Warna-warni Pilihan

Dalam video berdurasi 41 detik yang beredar, beberapa orang laki-laki dan perempuan terlihat sedang bersiap untuk pemotretan. Mereka membawa peralatan seperti tripod dan kamera.

Namun, yang lebih mencolok adalah latar belakang mereka yang penuh dengan kepulan asap dan api yang makin membesar. Api tersebut merembet dengan cepat di sekitar Padang Savana, menciptakan pemandangan yang menyeramkan.

Dalam penanganan kejadian ini, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) segera bertindak.

Mereka berhasil mengamankan 6 orang yang diduga terlibat dalam insiden ini. Keenam orang tersebut kemudian dibawa ke Polsek Sukapura untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, mengkonfirmasi bahwa kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Bromo disebabkan oleh pengunjung yang menyalakan blue fire (api biru). Blue fire sendiri adalah fenomena alam yang terjadi di beberapa gunung berapi, termasuk Gunung Bromo.

Namun, seharusnya, hal ini terjadi secara alami dan tidak boleh disalahgunakan.

Saat ini, para pengunjung yang terlibat dalam insiden ini akan dibawa ke Polres Probolinggo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menjaga lingkungan alam dan tidak menggunakan potensi bahaya, seperti api, untuk tujuan yang tidak tepat.

Baca Juga:6 Manfaat Kiranti Lebih dari Sekadar PenyegarManfaat Bersedekah Menyebarkan Kebaikan dan Manfaatnya bagi Kesejahteraan

Semoga kejadian ini dapat menginspirasi kita semua untuk lebih bijak dalam menjaga kelestarian alam.

0 Komentar