Pedagang Keluhkan Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Sepi Pembeli Pendapatan Turun

OMZET TURUN: Siti Arifah pedagang kebutuhan pokok di Pasar Inpres Pamanukan menata dagangannya saat tak ada pembeli di tengah kenaikan harga sejumlah komoditas. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
OMZET TURUN: Siti Arifah pedagang kebutuhan pokok di Pasar Inpres Pamanukan menata dagangannya saat tak ada pembeli di tengah kenaikan harga sejumlah komoditas. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Pedagang sembako di Pasar Inpres Pamanukan Kabupaten Subang, keluhkan masih belum stabilnya harga-harga kebutuhan pokok. Akibat masih fluktuatifnya harga juga berpengaruh terhadap omzet usahanya.

Seperti yang diutarakan oleh Siti Arifah, ia menyebut beberapa harga kebutuhan rumah tangga yakni telur yang masih berada di harga Rp 29.000/kg serta bawang merah Rp 24.000/kg.

“Ya itu bingung, buat belanja aja tidak ketutup, pemasukan itu kurang. Pembelinya berkurang, sepi sih, karena harganya naik terus,” kata

Baca Juga:Azril Petani Milenial Sukses Tanam Cengek Jumbo, Ubah Lahan Tidur jadi Subur5 Sapi di Kota Bandung Jalani Karantina, Setelah Terpapar PMK

Dia menambahkan kondisi ini tentunya menyulitkan bagi pedagang. Apalagi pasca lebaran ini, ketidakstabilan harga berdampak pada kenaikan harga barang-barang lainnya. Seperti terigu yang alami kenaikan dari Rp 7000/kg menjadi Rp 9.000/kg, tepung aci dari Rp 8.000/kg menjadi Rp 13.000/kg.

Demi mensiasati situasi ini, pedagang juga tidak melakukan pembelian dengan stok yang telalu banyak. Selain itu, memilih bahan kebutuhan yang cepat laku dan banyak dibutuhkan pembeli.

“Kalau nyetok-nyetok itu susah sekarang, mending jual yang dibutuhin aja, yang cepet dan banyak dibutuhkan, itu aja siasatnya. Soalnya apalagi karena pembeli juga sepi sekarang,” tuturnya

Sementara itu, salah satu pembeli Yusni mengaku, terpaksa membeli kebutuhan pokok meskipun dengan harga yang cukup mahal dibanding biasanya. “Karena kebutuhan harian, seperti sembako itu ya kita butuh, meski mahal juga. Cuma jumlahnya saja yang dikurangi,” tutupnya.(ygi/sep)

 

0 Komentar