Disnakertrans Ungkap Pemalsuan Paspor TKW

Disnakertrans Ungkap Pemalsuan Paspor TKW
TERUNGKAP: Kasi Bina Penta Indra Suparman dan Wahyudin menunjukkan paspor palsu yang digunakan Nadia jadi TKW di Arab Saudi. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) berhasil mengungkap penggunaan paspor palsu oleh tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di Arab Saudi. Temuan itu kemudian dilaporkan ke Polres Subang.

Kasus tersebut terungkap berawal dari laporan orang tua TKW Nadia (19) yang mendapat perlakuan pelecehan seksual oleh majikannya di Riyadh, Arab Saudi. Setelah kembali ke kampung halamannya di Desa Jati Ragas Hilir, Kecamatan Patokbeusi, identitas Nadia berbeda dengan yang tertulis di paspor. Setelah diteliti ternyata paspor tersebut asli tapi palsu (aspal).

Forum pekerja imigran Indonesia Kabupaten Subang, Wahyudin mengatakan, temuan paspor aspal tersebut berawal dari laporan keluarga Nadia (19). Meminta agar anaknya dipulangkan dari Riyadh, Arab Saudi. “Saya kaget pas dapet pengakuan dari TKW yang saat ini sudah pulang ke kampung halamannya tersebut,” kata wahyudin.

Baca Juga:KPK Periksa 12 Saksi Terkait Kasus CirebonRaja Tempe Maling Hati Untuk Tamunya

Dijelaskan Wahyudin, data yang tertera dalam paspor milik Nadia ternyata data saudara pemilik perusahaan sponsor. Akhirnya temuan itu ditindaklanjuti dengan mendatangi pihak Kantor Imigrasi Bandung dengan membuat surat tertulis mempertanyakan paspor aspal tersebut. “Jika dilihat paspor tersebut asli, namun data diri TKW dengan yang tertulis di paspor tersebut berbeda, tidak sama, kok bisa begini,” tandasnya.

Kasi Bina Penta TKI Disnakertrans H Indra Suparman mengatakan, TKW tersebut diberangkatkan oleh PT Mudaso yang beralamat di Jakarta ke Riyadh, Arab Saudi. Padahal negara tersebut sampai sekarang masih memberlakukan moratorium. Tidak boleh ada TKI asal Indonesia yang bisa bekerja ke sana.

“Jika ada TKI yang berangkat ke sana maka statusnya ilegal. Maka kita pulangkan lagi berdasarkan keinginan pihak keluarga TKW tersebut. Sebabg menghubungi pihak keluarganya mendapatkan pelecehan seksual dari majikannya,” ungkap Indra.

Setelah diteliti menggunakan paspor palsu, Disnakertrans langsung melaporkannya ke Polres Subang. Hingga kinis udah terungkap lima kasus penggunaan paspor palsu oleh TKW asal Subang. “Ada lebih dari 5 paspor aspal seperti ini. Digunakan oleh TKW asal Subang untuk berangkat kerja ke luar negeri,” katanya.(ygo/man)

0 Komentar