Kerajinan Membuat Kramik Khas Plered Masuk Kurikulum MA Almuthohar

Kerajinan Membuat Kramik Khas Plered Masuk Kurikulum MA Almuthohar
TEORI DAN PRAKTIK: Siswi MA Al Muthohar Plered mendengarkan langsung arahan seputar handy craft Kramik khas Plered. DAYAT ISKANDAR/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Kembangkan Kreasi Anak Didik dengan Dunia Usaha

Kerajinan tangan atau handy craft tatacara pembuatan kramik, kini dimasukan dalam kurikulum pembelajaran Madrasah Aliyah Al Muthohar Plered. Seringnya dikunjungi wisatawan hingga menjadi ikon daerah, Kramik Plered dirasa wajib dipelajari SDM lokal.

LAPORAN: DAYAT ISKANDAR, Purwakarta

Ketua Yayasan Pendidikan Al Muthohar H. Sadulloh membenarkan hal tersebut. H. Sadulloh menyembutkan, hal tersebut merupakan terobosan baru bagi Lembaga Pendidikan berbasis Pesantren Al Muthohar. Menurutnya, hal tersebut dalam upayanya menggali potensi lokal asal Plered dan mengembangkan kreasi anak didiknya, agar terbiasa dengan usaha nyata khususnya di bidang kerajinan tangan.

“Jadi kita ingin menyelipkan imej baru pada lulusan MA Almuthohar kali ini. Disamping mereka menguasai ilmu keagamaan khususnya Islam, daya kreasinya juga harus kita asah dalam hal ini pembuatan kramik. Kebetulan kita sangat dekat dengan Sentra Utama Pengembangan Kramik Plered,” papar H. Sadulloh lebih lanjut.

Baca Juga:DR KH Abun Bunyamin MA Deklarasikan AntihoaxMengenal Antibiotik Mikrobiologi

Selama di Litbang Kramik, para siswa kelas XII, MA Al Muthohar diberi pemahaman tentang latar belakang pembuatan kramik. Baik itu sebagai alat rumah tangga tempo doeloe, maupun sebagai barang hias yang berpotensi tembus pasar ekspor.
“Jadi meski mereka berkampus di lingkungan Ponpes Salafie Al Muthohar, tapikan asal mereka dari berbagai kabupaten. Jadi saat kurikulum handycraft kramik ini siswa langsung setuju. Terlebih para orang tua mereka yang asal Bekasi, Karawang dan Bandung Barat,” imbuh H. Sadulloh lebih lanjut.

Sementara itu, terkait pemaparan teknik pembuatan, painting, hingga finishing kramik Plered, para siswa dan siswi mendapat arahan langsung dari para instruktur berpengalaman di UPTD Sentra Pengembangan Kramik Plered.
Jujun junaedi, staf ahli di sana dengan lantang mengurai serta membimbing langsung praktik para pelajar tersebut. Bersentuhan langsung dengan bahan baku tanah liat dan alat tradisonal pembuat kramik.

“Khusus untuk painting dan teknik pembakaran, kita telah siapkan ahlinya dibidang masing masing,” ungkap Jujun Junaedi.(*/vry)

0 Komentar