Melaut Terganggu, Nelayan Surati Kemenhub Minta Kompensasi

Melaut Terganggu, Nelayan Surati Kemenhub Minta Kompensasi
BELUM ADA SOLUSI: Hingga kini para nelayan di Patimban masih mendapat tanggapan atas permintaan kompensasi. Aktivitas nelayan mulai terganggu karena pembangunan sudah berjalan. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PUSAKANAGARA-Pertemuan antara nelayan Patimban dengan beberapa pihak seperti Satuan Kerja Pembangunan Pelabuhan Patimban serta beberapa perusahaan yang tergabung dalam konsorsium dianggap masih belum membuahkan hasil.
Hal itu disampaikan oleh Ketua KUD Mina Misaya Guna, M Rusdi yang ikut serta melakukan pertemuan pasca acara tasyakuran, Kamis (8/11).

Rusdi mengungkapkan, pertemuan yang berlangsung selama dua jam tersebut belum membuahkan hasil yang maksimal. Sebab pascapertemuan itu, perwakilan Satuan Kerja Pelabuhan Patimban baru akan mengajukan kompensasi ke pemerintah.

“Karena dari perusahaan mengatakan tidak ada anggarannya, tapi pihak Satker akan mengajukan ke pemerintah,” kata Rusdi.
Untuk itu, sebelum adanya kejelasan mengenai kompensasi untuk nelayan maka perwakilan nelayan menyarankan agar pekerjaan pembangunan pelabuhan Patimban agar jangan dulu dimulai.
“Masing-masing perwakilan nelayan sebelum ada kompensasi untuk nelayan pekerjaan pelabuhan sebaiknya jangan dulu dimulai,” tambahnya.

Baca Juga:Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kembangkan Singkong Unggul Khas SubangMasuki Hari Ke-9 Operasi Zebra Lodaya, 500 Kendaraan Terjaring Razia

Sebelumnya ratusan nelayan di Patimban berkumpul di Aula Desa Patimban untuk menyampaikan aspirasi mengenai keluhannya yang sampai saat ini belum ditindaklanjuti. Pasca pelaksanaan sosialisasi mengenai pembangunan pelabuhan Patimban Agustus lalu, tuntutan dari para nelayan di Patimban dianggap belum ditanggapi hingga saat ini.

Ketua KUD Mina Misaya Guna M. Rusdi mengatakan bahwa berkumpulnya nelayan dari berbagai kampung di Desa Patimban, yaity Kampung Genteng, Galian serta Trungtum untuk menyuarakan aspirasi. Aspirasi yang ingin disampaikan yakni mengenai ganti rugi serta kompensasi yang masih belum jelas.
“Kami sudah melayangkan surat ke UPP Pamanukan bahkan tembusanya ke Kementerian Perhubungan, Kementrian Kelautan, Pemprov, Pemda serta Camat,” ucap Rusdi di Aula Desa Patimban, kemarin (7/11).

Namun sampai saat ini surat yang dilayangkan koperasi nelayan tersebut belum ada tanggapan. Ia sendiri bertanya-tanya mengenai nasib nelayan. Padahal di laut Patimban sudah ada aktivitas pembangunan. Nelayan mulai tidak leluasa melaut.(ygi/man)

0 Komentar