Untuk Menghemat Karbon, Upayakan Memilih Bahan Baku Lokal

0 Komentar

KOTA BANDUNG-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, bahwa ekonomi hijau seringkali disalahartikan oleh masyarakat yang kerap menganggap ekonomi hijau sebagai aktivitas daur ulang.

“Tema tahun ini mengusung ekonomi hijau. Saya ingin mengingatkan karena kata hijau ini seringkali tidak dipahami, disangkanya hanya mendaur ulang,” kata Kang Emil dalam acara Karya Kreatif Jabar (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2022 hari ini resmi digelar di Trans Convention Centre Bandung, akhir pekan kemarin.

Padahal, definisi hijau adalah aktivitas manusia yang rendah karbon. Menurut Kang Emil, saat ini gaya hidup masyarakat terbilang boros karbon karena masih mengandalkan bahan bakar bensin yang didapat dengan cara mengeruk perut bumi.

Baca Juga:Produk Sapi Perah Terancan Menurun, Akibat 21.000 Ekor Sapi Perah di Lembang Rawan PMKMenjadi Wadah Aspirasi Para Kepala Desa, Bupati Bandung Barat Inisiasi Kopdar Bersama

Volume karbon berlebih mengakibatkan pemanasan global atau efek rumah kaca. Hal ini membuat cuaca tak menentu dan sulit diprediksi, sehingga mengancam ketahanan pangan.

“Karbon berlebih membuat cuaca menjadi tak menentu, maka panen susah diprediksi dan bisa mengancam ketahanan pangan. Potensi tsunami juga menjadi tinggi,” jelasnya.

Gaya hidup hemat atau rendah karbon harus selalu diterapkan oleh para pelaku UMKM. Kang Emil menuturkan, gaya hidup hemat karbon ini bisa dimulai dengan memilih bahan baku lokal.

“Kalau bisa upayakan bahan baku lokal daripada beli impor. Itu sudah menghemat karbon,” ucap Kang Emil.

Penjualan produk pun supaya dimaksimalkan terlebih dulu untuk pasar lokal. Misalnya, produk UMKM dari Bogor bisa memprioritaskan di pasar Jabodetabek yang dapat menghemat penggunaan karbon.

“Jadi untuk ekonomi hijau, mari maksimalkan kekuatan lokal, resources-nya lokal, jualan di level lokal, dan kalau bisa energinya juga energi hijau, yaitu memanfaatkan panas bumi, energi matahari, air, angin, dan sebagainya,” ungkapnya.

Adapun tujuan digelar KKJ dan PKJB 2022 untuk mendorong perluasan akses pasar UMKM, mendorong transisi UMKM menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan, serta mendorong UMKM menerapkan ekonomi syariah.

Baca Juga:Tutup Total Selama Pandemi, Taman Lalu Lintas Kota Bandung Beroperasi LagiSiaran TV Analog di Cimahi Sudah Tidak Lagi Beroperasi Mulai Agustus Mendatang

Akses keuangan UMKM juga dibuka seluas-luasnya melalui business matching bersama perbankan, serta digitalisasi UMKM.

“Mudah-mudahan semangat inilah yang mewarnai kebanggaan Jabar,” ujar Kang Emil.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahudin Uno turut mengapresiasi KKJ dan PKJB 2022.

0 Komentar