Hukum Prank dalam Islam

Hukum Prank dalam Islam
0 Komentar

Bersenda gurau dalam ajaran Islam bukan hal yang dilarang. Apalagi jika gurauan yang dilakukan membuat seseorang kembali segar dan bersemangat. Hanya saja, agama ini memberikan batasan-batasan dalam bersenda gurau. Bahkan Rasulullah SAW pun dikatakan dalam sebuah hadis, juga pernah bercanda atau bersenda gurau.

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu menceritakan, para sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai, Rasulullah! Apakah engkau juga bersenda gurau bersama kami?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Betul, hanya saja aku selalu berkata benar. (HR. Abu Hurairah)

Berikut ini beberapa adab bersenda gurau:
1.Tidak boleh menakuti dan membahayakan orang lain

Baca Juga:Isu Terorisme Kembali Ramai, Saatnya Akhiri Stigma Negatif pada IslamIslam Solusi Terbaik dalam Penanganan Banjir

Islam mengajarkan untuk selalu melakukan perbuatan yang tidak merugikan apalagi membahayakan orang lain. Dikatakan dalam sebuah hadits:

عَنْ أَبِـيْ سَعِيْدٍ سَعْدِ بْنِ مَالِكِ بْنِ سِنَانٍ الْـخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّـى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ
“Dari Abû Sa’îd Sa’d bin Mâlik bin Sinân al-Khudri Radhyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain.”

Dalam hadits ini mengandung larangan terhadap segala hal yang bisa mengantarkan kepada bahaya, walaupun bahaya tersebut belum pasti terjadi baik hal itu dilakukan dengan serius maupun bercanda.

2. Tidak boleh menggunakan simbol agama

Bersenda gurau harus dibatasi dengan memperhatikan kontennya. Jangan sampai candaan mengandung pelecehan terhadap syiar, simbol, dan perkara lain terkait agama. Hal tersebut dapat membuat pelakunya terjatuh dalam kemunafikan bahkan kekufuran. hal ini dijelaskan dalam kitab suci Al-Quran:

لاَ تَعْتَذِرُواْ قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِن نَّعْفُ عَن طَآئِفَةٍ مِّنكُمْ نُعَذِّبْ طَآئِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُواْ مُجْرِمِينَ
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Mengapa kepada Allah,dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?.” (QS. At-Taubah: 65)

Patut bagi kita untuk berhati-hati jika berkata atau berbuat, jangan sampai karena ide mau membuat orang tertawa tapi justru membuat orang lain marah, takut dan merasa tertipu.

Bersenda gurau diperbolehkan, tetapi jangan sampai merusak hubungan pertemanan atau persaudaraan. Berkata ahsan, jujur dan berbuat menyenangkan hati orang lain dengan memberi hadiah itu jauh lebih diutamakan dari pada melakukan prank pada orang lain.

0 Komentar