Kunjungan Wisatawan di Bandung Barat Anjlok Hingga 85 Persen

Kunjungan Wisatawan di Bandung Barat Anjlok Hingga 85 Persen
DOK. PASUNDAN EKSPRES CEK SUHU: Petugas di gerbang tiket masuk TWA Gunung Tangkubanparahu memperketat protokol kesehatan kepada pengunjung.
0 Komentar

NGAMPRAH-Sektor pariwisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih terpukul akibat dampak pandemi Covid-19. Dengan kontribusi pariwisata yang cukup besar terhadap devisa, industri inipun harus bangkit secepatnya.

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengungkapkan, kunjungan wisatawan ke objek wisata Bandung Barat terutama di wilayah Lembang turun drastis dan kini hanya tinggal menyisakan 15 persen dari kondisi normal. “Jelas sangat terdampak, sekarang objek wisata jadi agak sepi, mungkin hanya menyisakan sekitar 15 persen dari kondisi normal. Faktornya jelas karena pandemi,” kata Aa Umbara, Minggu (18/10).

Dia mengakui, turunnya kunjungan wisata dipengaruhi pula oleh pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta karena mayoritas pengunjung berasal dari wilayah tersebut.

Baca Juga:Camat Pamanukan Blusukan ke Masyarakat Sosialisasikan PilkadesPandemi Covid-19, Penghasilan Pengacara Meningkat Drastis

Aa Umbara berharap, industri pariwisata bisa pulih secepatnya karena sektor ini menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). “Selain industri pengolahan dan pertanian, sektor wisata ini menjadi penyumbang paling besar terhadap PDRB,” ujarnya.

Pengaruh PSBB Jakarta

Dengan demikian, lanjut dia, pemerintah daerah akan mendukung kehadiran destinasi wisata yang turut andil dalam pemberdayaan masyarakat sekitarnya. Sebab, dari sektor pariwisata pula bisa menyerap tenaga kerja dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Sementara itu, demi mendongkrak kembali kunjungan wisata di tengah pandemi, objek wisata Lembang Park and Zoo akan menambah koleksi satwa karnivora dan herbivora berbadan besar. Penambahan satwa itu juga untuk melengkapi koleksi di kebun binatang tersebut. Saat ini koleksi satwa berbagai jenis yang sudah dimiliki mencapai 551 ekor. “Kami ingin memiliki koleksi satwa herbivora besar seperti gajah, jerapah, unta dan satwa karnivora lainnya seperti harimau siberian, harimau benggala putih dan puma. Kita coba datangkan dari dalam dan luar negeri,” ungkap Manajer Operasional Lembang Park and Zoo, Iwan Susanto.

Pihaknya mengambil konsep pengembangan kebun binatang menyerupai Taman Safari di lahan seluas 20 hektare. Dengan berbagai koleksi satwa yang tersedia, pengunjung bisa berkeliling melihat dengan menaiki kendaraan. “Konsep yang kami kembangkan adalah kombinasi arena bermain outdoor dan kebun binatang. Jadi selain melihat satwa, kita lengkapi dengan taman bermain, fasilitas berkuda, dan area memancing,” tuturnya.(eko/sep)

0 Komentar