Ancaman Kekeringan Semakin Meluas, Satu Sumur Dipakai 50 Warga

Ancaman Kekeringan Semakin Meluas, Satu Sumur Dipakai 50 Warga
KEKERINGAN: Arman warga Kampung Cibenda, Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel menggali sumur di sungai yang mongering. AEF SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Arman (63) berjalan dari rumahnya membawa ember kosong ke sumur yang dibuat dengan menggali lubang di sungai yang mengering, untuk mengambil air.
Maklum, sudah dua bulan sejak kemarau melanda, Kampung Cibenda, Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel yang kekurangan air. Kampung ini terletak di belakang Kawasan Industri Mitra (KIM) Karawang.

Setiap hari, Arman dan istrinya harus mengambil air di Sungai Cikirijing yang mengering untuk kebutuhan sehari-sehari.
“Sekarang masih ada, entah dua bulan lagi masih ada atau nggak,” kata Arman, kemarin (5/7).

Di sungai dekat rumahnya itu, ada sekitar tujuh sumur, yang dipergunakan sekitar 50 warga. Setiap hari, warga bergantian mengambil air di sumur galian itu.
“Ada yang mengambil jam 2, 4 pagi. Ada juga yang siang menjelang sore. Tapi kalau siang paling seember dua ember,” katanya.

Baca Juga:Bupati Lantik Acep Jamhuri sebagai Sekda BaruSatnarkoba Polres Karawang Amankan 24 Bungkus Sabu

Makin hari, kata dia, sumur harus digali lebih dalam untuk mendapatkan air. Paling dalam digali hingga 1,5 meter. Jika air sudah ada, warga terpaksa mengambil air di Kalimalang, yang jaraknya sekitar 3 kilometer, untuk kebutuhan mandi dan cuci. Sementara untuk memasak membeli air galon.

“Jika air di sini habis, yang punya motor mengambil di Kalimalang. Yang punya motor, yang tidak punya ya jalan,” katanya.

Jikapun membeli air, warga harus mengeluarkan uang lebih. Sebab, untuk pemenuhan sehari-hari membutuhkan sekitar 10 jeriken, dengan satu jeriken sekitar Rp 6.000.”Bantuan air bersih belum juga ada,” katanya.

Selain bantuan air bersih, Arman berharap ada solusi jangka panjang, seperti sumur bor. “Tentu saja ingin ada bantuan sumur,” katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Asep Wahyu mengatakan, kekeringan di Karawang mengancam 14 desa di tiga kecamatan, yakni tujuh desa di Kecamatan Tegalwaru, enam desa di Kecamatan Pangkalan, dan satu desa Kecamatan Ciampel.

“Total jiwa yang terancam kekeringan itu mencapai 22.755 jiwa,” katanya.
Asep menyebutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang akan dikumpulkan sejumlah armada untuk mengirimkan air bersih. Di antaranya PDAM Tirta Tarum telah menyiapkan empat armada truk pengangkut air, BPBD satu truk air, PRKP, dan watercanon dari kepolisian.

0 Komentar