PT Barokah Bantah Alami Kebangkrutan

PT Barokah Bantah Alami Kebangkrutan
SANTUNAN: Kapolsek Klari, Kompol Relisman Nasution memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan kaum dhuapa dalam acara Syukuran di Aula Polsek Klari, Senin (1/7). USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-PT Barokah Putra Delapan menyatakan jika sedang menyelesaikan progres pembangunan pasar Cilamaya. Dan pihaknya saat ini tidak mengalami kebangkrutan.

“Kami tegaskan bahwa PT. Barokah Putra Delapan tidak bangkrut. Kami sangat menyayangkan adanya pihak yang tidak bertanggung jawab memberikan informasi itu tanpa didasari data yang valid atau tanpa klarifikasi terlebih dahulu,” ujar staf administrasi PT Barokah Putra Delapan, Anang melalui telpon selular saat dimintai konfirmasi terkait progres pembangunan pasar Cilamaya.

Sebagai buktinya, lanjut Anang, pembayaran ke beberapa mitra (Subcon) tepat waktu atau sesuai dg jangka waktu yg disepakati atau ditentukan.

Baca Juga:Daftar Tunggu Haji di KBB Capai 16 TahunBPJS Serahkan Jaminan Kematian ke Ahli Waris

“Keuangan PT. Barokah Putra Delapan dalam kondisi yang baik dan sudah siap untuk segera menyelesaikan progres-progres selanjutnya,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Karawang, Ahmad Jamaksyari menilai pembangunan pasar Cilamaya yang dikerjakan oleh PT Barokah Putra Delapan baru menunjukan 5 persen progres pekerjaan. Padahal pembangunan Pasar Cilamaya dengan anggaran lebih dari Rp 46 miliar tersebut ditarget dua tahun pembangunan selesai.

“Sepertinya investor tidak punya cukup modal. Soalnya malah minta 30% uang muka kepada pedagang. Pembangunanya juga baru sekitar 5%,” ujar pria yang akrab disapa Jimmy.

Atas persoalan ini, Jimmy menegaskan, jika ia tidak mau para pedagang menjadi korban atas persoalan kekurangan modal investor dalam pembangunan Pasar Cilamaya ini. Kang Jimmy juga mengaku akan memanggil dinas terkait untuk menjelaskan progres Pasar Cilamaya.

“Saya belum hapal persoalannya kenapa investor seperti ini bisa dipilih. Saya hanya tidak ingin pedagang yang jadi korban dengan harus membayar uang muka 30%. Tunggu saja nanti tanggal mainnya. Siapapun pemborong nakal akan berhadapan dengan saya,” katanya.

Sementara itu, konfirmasi kepada Kepala Disperindag Karawang Widjodjo, dengan alasan ‘supaya lebih jelas’, yang bersangkutan seperti tidak ingin dimintai keterangan via telpon. Widjojo menjanjikan baru bisa bertemu dengan pada hari kerja untuk memberikan keterangan.

“Nanti saja hari kerja saya jelaskan,” singkatnya.

Diketahui, pembangunan Pasar Cilamaya ini memiliki luas lahan 13.750 meter persegi. Dengan luas bangunan sekitar 5.047 meter persegi, serta sisa lahan seluas 8.703 meter persegi untuk dibuat fasilitas umum.

0 Komentar