Kurang Representatif, TPPS Dibenahi, Lahan Masih jadi Kendala

Kurang Representatif, TPPS Dibenahi, Lahan Masih jadi Kendala
EVALUASI: Lokasi yang tidak strategis untuk TPPS akan dievaluasi untuk dibangunan lebih representatif. MALDIANSYAH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Pemkab Purwakarta terus melakukan pembenahan lingkungan, antara lain dalam penataan tata kelola sampah masyarakat. Salah satunya adalah Tempat Pembuangan Sementara Sampah (TPSS) di wilayah Kabupaten Purwakarta.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, TPSS selama ini yang berbentuk kotak dinilai kurang representatif. Secara bertahap TPSS di Purwakarta akan dibuat secara permanen akan tetapi yang menjadi kendala pihaknya adalah soal ketersediannya lahan.

“Selama ini kan TPSS nya itu tidak representatif hanya pada bentuk kotak, daya tampungnya terbatas. Harusnya TPSS dibuat permanen, tetapi kendalanya lahan yang terbatas,” ujar Anne ketika ditemui di Purwakarta, Jumat (14/6).

Baca Juga:Jalan Lintas Kecamatan Bojong – Darangdan Butuh PerbaikanDPRD Tegal Pelajari Perkembangan Pariwisata di Purwakarta

Menurut Bupati yang biasa disapa Ambu Anne, terkendalanya lahan karena diperlukan TPSS yang bisa dilalui akses kendaraan roda empat, akan tetapi pihaknya akan berupaya membangun dibeberapa titik serta mencari solusi.

“Tempatnya yang bisa diangkut langsung oleh kendaraan truk sampah, sehingga perlu ada rekayasa tempat yang tepat, tetapi secara bertahap, di beberapa titik akan kita bangun, ” kata Ambu.
Untuk TPSS yang tidak begitu strategis, Anne mengatakan, akan ada evaluasi kembali, hal tersebut upaya dirinya dalam mengakomodir pelayanan pada masyarakat. “Kalaupun ada yang lokasinya tidak begitu strategis nah itu nanti kita evaluasi,” katanya.

Sedangkan menurut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Deden Guntari, mengatakan hal serupa terkendala pihaknya dalam membangun TPS adalah terkendala lahan. Akan tetapi dirinya tetap melakukan upaya melakukan beberapa rekayasa dalam penempatan TPS permanen dengan beberapa variasi dan ciri khas tersendiri.

“Yang terpenting aksesnya bisa dijangkau petugas, tetapi kita terus lakukan rekayasa tempat, termasuk bentuk tempatnya yang unik dan variasi mudah – mudahan di anggaran perubahan sudah bisa berjalan,” ujar Deden.

Selain itu Deden pun meminta partisipasi masyarakat dalam kesadaran waktu membuang sampah, dirinya menghimbau masyarakat agar maksimal jam 6 pagi sudah membuang sampah secara serentak.

“Kita juga minta partisipasi masyarakat aktif terutama dalam waktu membuang sampah. Yaitu, maksimal jam 6 pagi terkadang disatu titik sudah bersih beberapa jam kemudian menggunung lagi dan ini salah satu kendala petugas di lapangan,” ungkapnya.

0 Komentar