1 ODP dan 1 PDP Meninggal Beruntun, Dimakamkan Sesuai Protokol Penananganan

1 ODP dan 1 PDP Meninggal Beruntun, Dimakamkan Sesuai Protokol Penananganan
0 Komentar

SUBANG-Satu Warga Kasomalang dan satu warga Purwadadi dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Satu warga Kasomalang yang meninggal merupakan PDP yang masih menunggu hasil swab. Sebelumnya sudah dilakukan rapid test positif. Sementara satu warga Purwadadi yang meninggal, tidak sempat dilakukan pemeriksaan rapid tes maupun swab. Hal tersebut terungkap dalam keterangan pers yang diberikan oleh Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Subang, di Kantor Bupati Subang, Selasa (14/4).

Plt Direktur RSUD Subang, dr. Achmad Nasuhi mengatakan, dua orang yang meninggal tersebut berjenis kelamin laki-laki. Warga Kasomalang meninggal di RSUD Subang. Sebelumnya yang bersangkutan tidak dirawat di ruang isolasi Alamanda, tapi dirawat di ruang khusus TBC di ruang Mawar. Awalnya tidak dirawat di ruang isolasi, karena almarhum tidak ada riwayat bepergian ke luar kota.

Tetapi dalam perjalannya, pasien tersebut akhirnya dirawat di ruang isolasi karena kondisinya memburuk dan dokter mencurigai Covid-19. “Di hari keempat kondisinya memburuk dan dicurigai mengarah ke Covid-19. Kemudian dibawa ke ruang isolasi dan malamnya meninggal, lalu dilakukan pemulasaran jenazah,” jelasnya.

Baca Juga:Dua SSWTebing Longsor di Pasirmunjul Purwakarta Putuskan Akses Dua Kampung

Sementara itu, untuk warga Purwadadi yang meninggal merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP). Almarhum pernah berobat di IGD RSUD Subang. Dia meninggal di kediamannya. “Karena tidak ditemukan tanda-tanda fisik sesak nafas yang mengganggu, sehingga pasien dipersilahkan pulang dengan kecurigaan ke arah TBC,” jelasnya.

Dari dua orang yang meninggal tersebut, kata dia, ada pelajaran bagi semua pasien yang berobat ke RSUD untuk jujur ke petugas untuk menyampaikan sebenarnya.

Jujur yang dimaksud seperti menjelaskan riwayat perjalanan apakah sudah bepergian ke zona merah. Jika jujur, ketika ada gejala dan setelah bepergian ke zona merah akan dirawat di ruang isolasi.

Sehingga ketika tidak jujur dapat membahayakan petugas kesehatan, karena tidak dirawat di ruang isolasi untuk menangani PDP. “Kami mohon kepada semua pasien yang berobat ke RSUD, jujurlah sampaikan yang sebenarnya. Jangan ditutup-tutupi, kami akan siap membantu. Tetapi kalau jujur, kena ke dokter dan perawat,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr. Nunung Syuaheri MARS menambahkan, warga yang meninggal berinisial “E” umur sekitar 50 tahun merupakan warga Kecamatan kasomalang. Riwayat almarhumah, salah satu jamaah Jurhuz dan terakhir menurut warga sekitar berkumpul dengan jamaah jurhuz lainnya.

0 Komentar