Bisnis Clothing Absurdum Survive Di Tengah Pandemi

Absurdum Clothing
BUKA STAND: Owner Absurdum Riki maulana (kanan) saat mengikuti open stand produk usaha dalam sebuah acara wirausaha. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PAMANUKAN-Bisnis UMKM di era pandemi ini cukup terdampak. Namun banyak diantaranya yang terus berusaha survive, diantaranya yang bergerak di bidang sandang seperti Absurdum Clothing.

Owner Absurdum Riki Maulana M.Pd menyebut, dari tahun ke tahun peningkatan dari produk ini sangatlah pesat terutama di dunia fashion. “Ada dampak sebetulnya tapi yang kami rasakan tidak terlalu signifikan, sebab sebelum pandemi juga kita sudah menggeluti dunia digital untuk pemasarannya,” ucap Riki kemarin (3/8).

Sebelum pandemi, Absurdum mempunyai pola distribusi barang dengan offline dan online. Dengan memakai 3 jalur distribusi dengan pengistilahan user area (distributor kab/kota) agen (grosir) dan reseller. Semua berjalan sebelum pandemi.

Baca Juga:Jabar Open Road Race Seri I Digelar di SubangSering Mengalami Kesuruan, NAF Ditemukan Gantung Diri di Pohon Mangga

“Alhamdulillah di era new normal ini kami mempunyai dua gudang khusus untuk penjualan online.

Untuk saat ini, stratefi Marketing Mix melalui Segmentasi Pasar, Target Pasar, Positioning dan promosi tetap berupaya diruncingkan dan dimatangkan. “Mengingat prodak kami terbilang baru dan harus bertempur dengan kompetitor prodak-prodak besar,” bebernya.

Untuk promosi selain iklan di medsos, pihaknya juga menggunakan endorse beberapa artis dengan sekala lokal dan nasional, seperti syahrul gunawan, dikta yopie nuno dan beberapa artis lokal lainya. “Marketplace kita sedang fokus menggarap shopee, lazada dan market place facebook. Dua aplikasi ini dipilih karena pertimbangan pengunjung yang potensial dibanding yang lainya. Setelah ini maksimal marketplace yang lain,” ujar Riki.

Lakukan ekspansi bisnis di 3 Kabupaten Jawa Barat

Riki juga menyebut, Absurdum juga telah melakukan ekspansi bisnis di 3 Kabupaten di wilayah Jawa barat. Namun akibat ketidak sepahaman bisnis yang dijalani akhirnya, bisnis sempat bubar. “Namun saya mencoba bangkit dan memulai kembali membuka stokis di wilayah jawa barat, tepatnya Kab. Subang, dengan nama SIG IN STORE, hingga saya memberanikan diri untuk membuat sebuah BRAND (Fashion) sendiri dengan hak cipta sendiri,” jelasnya.

Hingga pada tahun 2016, ia membuat brand sendiri untuk Bisni clothingnya yakni ABSURDUM –Your Mind, Your Style. “Alhamdulillah brand saya tersebut sedang Proses Registrasi HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) dari tahun 2016 lalu.

0 Komentar