Harga Cabe Makin Pedas, Warga Pilih yang Kering

Harga Cabe Makin Pedas, Warga Pilih yang Kering
MELONJAK: Harga cabe di Pasar Tradisional Subang mengalami lonjakan yang signifikan, dikarenakan pasokan cabe berkurang. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Harga cabe terus meningkat, wargapun lebih memilih cabe kering untuk memenuhi kebutuhan dapur dan kuliner.
Kabid perdagangan DKUPP Subang H, Nurudin mengatakan, harga cabe makin pedas di musim kemarau saat ini. Kenaikan harga cabe tersebut dikarenakan pasokan yang kurang lancar di berbagai Pasar Tradisional Kabupaten Subang.
“Iya harga cabe saat ini, sangat meroket dan ini dikarenakan pasokan yang kurang,” ujarnya.

Nurudin menjelaskan, harga cabe merah biasa yang awalnya Rp 35,000/kg, saat ini menjadi Rp 60.000/kg, harga cabai keriting merah yang awalnya Rp 40.000/kg kini menjadi Rp 70.000/kg, cabe hijau besar yang awalnya Rp 35.000/kg menjadi Rp 80.000/kg.

Sedangkan untuk cabai rawit ( cengek ) dari awalnya Rp 40.000/kg menjadi Rp 75.000/kg, data tersebut diambil dari berbagai pedagang pasar tradisional yang ada di Kabupaten Subang.

Baca Juga:DKP Segera Luncurkan Kapal Nelayan Ukuran 3GTRockstar Barbershop, Cukur Rambut Sambil Nikmati Pertunjukan Musik

“Ya memang harga melonjak tersebut bisa dikatakan sangat meningkat dari awalnya yang hanya Rp 35.000 hingga Rp 40.000/kg kini mencapai Rp 80.000/kg,” tuturnya.

Nurudin menyampaikan, pasokan cabe-cabe an berasal dari Lembang, Surabaya dan daerah lainnya, yang memasok pedagang pasar di Kabupaten Subang. Jika pasokan tersebut mulai langka pastinya harga menjadi mahal, adapun pihaknya mengimbau kepada para pedagang agar jangan bermain-main dengan komoditi ( menimbun ) dikarenakan memang komoditi cabe sangat diperlukan oleh masyarakat untuk kebuthan sehari-hari.

“Ya kami minta jangan ada penimbunan oleh pedagang dikarenakan bisa kena pidana,” katanya.
Pedagang pasar Terminal Subang Harjo mengatakan, harga cabe memang menjadi viral saat ini dikarenakan harga nya yang sangat melonjak bahkan, bisa dibilang sangat mahal. Masyarakat mulai membeli cabe kering untuk keperluan memasak sehari – hari dikarenakan harga cabe segar yang mahal.

“Iya jadinya mereka beralih ke cabe kering atau bumbu cabe giling, biar hemat belanja,” tuturnya.

Dijelaskan Harjo, para pelanggan nya yang kebanyakan merupakan pedagang baso, soto dan juga warung nasi, kini juga mulai berangsur menimggalkan pemakaian cabe segar dan mulai beralih ke cabe kering.
“Ya harapan kami para pedagang cabe pasokannya melimpah ruah dan harga turun kembali,” tukasnya.(ygo/dan)

0 Komentar