Harga Sayur Mayur Belum Stabil

Harga Sayur Mayur Belum Stabil
SEPI: Pedagang di pasar Pujasera Subang Rita mengeluhkan sepinya pengunjung di Pasar Pujasera Subang, kemarin (27/1). INDRAWAN /PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG – Paska Tahun Baru 2019 harga sayur mayur belum juga stabil di Subang. Hal tersebut disampaikan pedagang di pasar Pujasera Subang Rita, Kemarin (27/1).

Belum diketahui penyebab dari ketidak stabilan harga tersebut, namun Rita menjelaskan jika naik turunnya tidak berdampak drastis pada usahanya.

“Memang biasa bertahap, namun sekarang agak lambat aja turunnya harga sayur, biasanya cepat turunnya dari sejak tahun baru,” Jelasnya.

Baca Juga:Nasib Pedagang Tidak Jelas, Dedek: Ketua DPRD Subang Lakukan PembodohanOrang Kaya Ketiga di Indonesia, Eka Tjipta Wariskan Rp122 Triliun

Rita menambahkan, jika harga sayur dan bumbu dapur yang dominan mengalami kenaikan adalah cikur, jengkol dan cabai rawit.

“Ini cikur sampe Rp100 ribu sekarang sekilo, sama seperti cabai rawit, sedangkan jengkol dari harga Rp15 ribu per kilo, sekarang Rp25 per kilo,” Tambahnya.

Sedangkan harga sejumlah komoditas lain di pasar pujasera cenderung stabil, sekalipun ada turun naik tidak signifikan seperti harga jengkol dan cikur juga cabai rawit. Rita justru mengeluhkan pengunjung pasar pujasera yang relatif sepi.

“Sekarang sepi tidak seperti dulu, hari gajihan para buruh pabrik saja sepi, mungkin karena di depan pabrik juga banyak pedagang dadakan, dampaknya ke pasar sepi. Belum lagi di daerah kota saja ada 3 pasar, pasar pujasera, pasar panjang, dan terminal, menambah indikasi para pengunjung pasar yang terbagi,” Pungkasnya. (idr/ded)

0 Komentar