Jaringan Internet Belum Merata di Subang

Jaringan Internet Belum Merata di Subang
MENYERAH: Rohana saat memperlihatkan bagaimana tahapan pendaftaran via online anaknya ke SMA, hingga akhirnya menyerah sebab jaringan internet kerap tidak tertangkap dan menyerahkan pendaftaran anaknya pada oprator sekolah di SMP. INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Tidak meratanya jaringan internet sampai ke pelosok desa, menjadi salah satu kendala tersendiri bagi setiap orang tua siswa yang hendak menyekolahkan anaknya ke tingkat SMA/SMK. Seperti yang dialami oleh Rohana (51) yang hendak menyekolahkan anaknya ke salah satu SMA.

Rohana mengaku, di desanya jaringan internet belum merata, dan tidak bisa diakses oleh semua provider. Katanya hanya provider tertentu saja, itupun jaringannya lambat. “Kalau di tempat saya memang agak sulit, jaringan internet masih terbatas. Jadi kemarin juga waktu mendaftarkan anak, dikolektifkan saja melalui operator di SMP, paling datang ke SMA, untuk memastikan informasi tambahan,” ungkapnya, Selasa (16/6).

Meskipun secara umum dia menyebut kendala jaringan internet sebagai media pendaftaran siswa baru online yang masih terkendala, masih bisa ditangani. Hal tersebut juga diakui oleh Kepala Desa Tanggulun Barat, Wawan. Menurutnya, keberadaan jaringan internet di belum merata di desanya.Dia juga mengakui bahwa jaringan provider juga terbatas.

Baca Juga:BPN Undang Warga Bahas Penggantian Tanah Kas Desa PatimbanTidak Meledak

“Iya di Subang memang masih terbatas. Jika semua sudah kondusif dari Covid-19, kami akan upayakan untuk mudah diakses. Sudah ter set plan itu juga soal internet, tapi nanti kita tunggu kondusif dulu,” katanya.

Banyak orangtua mengeluh

Salah satu panitia penerimaan siswa baru di SMAN Purwadadi Subang, Ustum mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, beberapa orang tua siswa, khususnya yang berada di sekitar pelosok desa di Subang, ada kendala tersendiri untuk akses internet. Terutama terkait jaringan internet yang masih belum merata di setiap desa. Meski demikian, pendaftaran bisa dikolektifkan melalui operator sekolah di SMP. “Memang ada keluhan beberapa dari calon orang tua siswa baru, ya terkait jaringan internet. Tapi kan beberapa sudah ditangani lewat oprator sekolah di SMP. Jika perlu informasi tinggal kordinasi pada pihak sekolah panitia penerimaan siswa baru,” jelasnya.

Gelombang pertama pendaftaran peserta didik Jawa Barat tahun 2020 untuk SMA/SMK, telah ditutup pada tanggal 12 Juni kemarin. Sementara gelombang dua akan dimulai pada 25 Juni, hingga 1 Juli mendatang.(idr/vry)

0 Komentar