KDM Simulasi Makan Siang Gratis di SDN Ciwangi

Makan gratis
SIMULASI. Kang Dedi Mulyadi menggelar simulasi program makan siang gratis menggunakan uang pribadinya di SDN Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Senin (4/3). ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Kang Dedi Mulyadi (KDM) mensimulasikan program makan siang gratis menggunakan uang pribadinya di SDN Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Senin (4/3).

Pada simulasi ini KDM membuat dua pola. Pertama, makan siang gratis yang dikoordinir dan dibuatkan oleh Forum Orang Tua Siswa (Fortusis). Pola kedua, memberikan uang kepada orang tua siswa. Nilai uangnya sama, Rp15 ribu per siswa.

Hasilnya, makan siang yang dibuatkan Fortusis semuanya seragam dengan menu nasi, ayam teriyaki (filet), tumis dan satu buah jeruk. Sementara yang dibuatkan langsung oleh orang tua siswa menunya beragam.

Baca Juga:Mosi Tidak Percaya, Ketua Apdesi Subang Diminta Mundur ?Pemkab Karawang Rotasi 54 Pejaba

Terkait hal ini, pihak sekolah menilai bahwa program tersebut merupakan kegiatan positif untuk para siswa di sekolah.

“Alhamdulillah simulasi makan gratis yang diinisiasi Kang Dedi berjalan dengan baik. Mudah-mudahan, program yang diusung Pak Prabowo ini bisa berjalan dengan lancar,” kata Kepala SDN Ciwangi Totoh Fatonah kepada wartawan.

Meski begitu, Totoh beraharap program makan gratis tidak menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang sudah ada. “Akan tetapi, bila nanti ada penambahan khusus yang dimasukkan ke bagian dana BOS itu tak apa,” ujarnya.

Karena bila dipaksakan, lanjutnya, akan ada program siswa yang dikorbankan. Pasalnya, kata dia, dana bos itu kan untuk operasional. “Lain halnya kalau ada anggaran khusus dan ditambahkan ke dalam dana BOS, nanti tinggal pihak sekolah yang mengelola,” ucapnya.

Diketahui, pada simulasi tersebut KDM memberikan subsidi selama satu pekan ke depan untuk seluruh siswa di SDN Ciwangi yang berjumlah 579 anak. Setiap anak mendapatkan subsidi sebesar Rp 15 ribu yang berasal dari uang pribadi KDM.

Dikonfirmasi terpisah, KDM menyampaikan jika makan siang yang dikoordinir Fortusis ini terlalu banyak yang terbuang seperti misting atau tempat makan dan sendok plastik. Sehingga kurang efektif, karena harganya setara dengan satu sampai dua butir telur.

Sementara untuk yang dibuatkan langsung oleh orang tua siswa menunya sangat beragam. Bahkan potongan daging lebih besar, sayur dan buah lebih banyak, dan bekal yang dibawa sesuai dengan selera anak.

0 Komentar