Kekeringan, Petani Mengadu ke DPRD

Kekeringan, Petani Mengadu ke DPRD
RAPAT: Sejumlah perwakilan petani mrngikuti Rapat Dengar Pendapat Petani Ciampel bersama Komisi II DPRD Karawang, Jumat (11/10). USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Puluhan Petani Ciampel mengadu ke Komisi II DPRD Karawang. Pasalnya, puluhan hektare lahan disana mengalami kekeringan yang mengakibatkan lahan sawah tak terairi dan stailitas produksi pertanian terganggu.

Ketua DPC Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Kabupaten Karawang, Deden Sopian yang turut mendampingi Petani Ciampel, mengatakan, total lahan pertanian yang ada di Ciampel sekitar 70 hektar. Sedangkan air yang digunakan saat ini hanya dari Citarum dan harus mengandalkan pompa untuk menyedot air ke areal pertanian yang jaraknya mencapai 2Km.

“Kalau yang mampu, bisa menyedot dari Citrum, kalau yang tidak mampu hanya bisa berharap sama Tuhan,” ujar Deden dalam Rapat Dengar Pendapat Petani Ciampel bersama Komisi II DPRD Karawang, Jumat (11/10)

Baca Juga:Kumpulkan Rp227 Miliar dari PBBPolisi Bekuk Pengoplos Miras

Menurutnya, harus ada campur tangan dari pemerintah agar produksi pertanian di Ciampel bisa dioptimalkan.

Senada, Anwar, Petani Ciampel mengeluhkan kebutuhan pompa air sebagai salah satu solusi menjaga stabilitas produksi pertanian di Ciampel.

“Kami butuh pompa air supaya bisa mengalirkan air dari Ciatrum ke area pertanian. Karena saat kemarau seperti saat ini, kamu kekeringan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Karawang Hanafi mengatakan, semua kebutuhan bantuan alat pertanian di serahkan kepada pemerintah pusat. Namun untuk tahun ini ada keterlambatan penyerahan bantuan dari pusat, karena adanya kendala pengadaan.

“Semua proposal yang diajukan telah kami sampaikan ke pusat. Memang tahun ini memang agak sulit. mungkin tahun depan,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Ketua Komisi II DPRD Anggi Rostiana mengatakan, dalam RDP kali ini bukan sebatas mencari solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah yang hari ini terjadi, melainkan harus ada solusi jangka panjang yang mengantisipasi masalah kedepan.

“Kekeringan ini bisa terjadi setiap tahun, sehingga dibutuhkan solusi kongkrit jangka panjang. Kita bahas bukan soal pompa air dan fifanisasi, tapi juga soal irigasi yang menjasi sumber air. Maka kami bahas ini bersama dengan Dinas Pertanian dan Dinas PUPR,” ungkapnya.

Baca Juga:Aparat Bekuk Polisi Gadungan, Perdaya Korban Hingga Rampas Barang BerhargaNyalon Kades, Ewon Terjun ke Dunia Politik

Dipaparkan dia, rencananya kedepan jika memungkinkan akan coba dilakukan pengerukan irigasi di Ciampel agar area pertanian lebih dekat dengan sumber air.

0 Komentar