Kemensos Berbagi Kegembiraan dengan Anak-anak di Lokasi Pengungsian Korban Gempa Majene

Kemensos Berbagi Kegembiraan dengan Anak-anak di Lokasi Pengungsian Korban Gempa Majene
0 Komentar

MAJENE – Rona kebahagiaan terpancar di wajah anak-anak pengungsi gempa Majene. Mengikuti panduan Tim Layanan Dukungan Psikososial Kementerian Sosial RI, mereka bernyanyi bersama, bertepuk tangan dan juga bersorak.

Berada di lokasi pengungsian sama sekali tak mengurangi keceriaan di wajah mereka. Kegembiraan di hari Sabtu kemarin, merupakan momen khusus buat mereka, yakni bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional (HAN).

Kegembiraan mereka terasa semakin lengkap. Sebab, Presiden Joko Widodo ikut menyapa anak-anak melalui sambungan komunikasi jarak jauh. Atas arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, HAN 2022 juga dirayakan secara nasional dengan berbagai kegiatan.

Baca Juga:Peringati Hari Anak Nasional, BRI Selenggarakan Kegiatan Bersama Pelajar dan Aktivis LingkunganSosialisasi Cegah Stunting, Linda Megawati dan BKKBN Jawa Barat: Pentingnya Merencanakan Keluarga yang Berkualitas

Melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Kementerian Sosial hadir mengajak anak-anak korban gempa di lokasi pengungsian di Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat untuk ikut merayakan HAN 2022 yang jatuh pada hari ini, Sabtu 23 Juli.

Direktur PSKBA Iyan Koesmadiana mengatakan kegiatan hari ini bertujuan untuk memfasilitasi anak-anak di pengungsian dengan kegiatan HAN yang diselenggarakan oleh Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (KPPPA) agar terhubung secara virtual.

“Hari ini kita mengikuti kegiatan HAN yang dilaksanakan oleh KPPPA melalui virtual meeting. Tadi ada Pak Jokowi juga menyapa lewat zoom,” ucapnya.

Kemensos telah memulai rangkaian HAN 2022 sejak tanggal 21 Juli dan akan berakhir pada tanggal 1 Agustus 2022.

“Kami sudah mulai sejak kemarin (21/7). Sudah dilaksanakan Tagana Masuk Sekolah di sebelas titik, kemudian tadi ada penanaman 10.000 pohon mangrove bersama anak-anak,” jelasnya.

Tagana Masuk Sekolah (TMS) telah selesai dilaksanakan di 8 SD, 1 SMP, 1 MTs, dan 1 SMK. Iyan mengatakan TMS bertujuan untuk meningkatkan kapasitas anak-anak di lokasi rawan bencana agar siap menghadapi potensi kejadian bencana di wilayahnya.

Sementara itu, dari aspek kesehatan, Iyan mengatakan PSKBA bekerja sama dengan Sentra Tepadu Prof Dr. Soeharso Solo dan Sentra Pangurangi Takalar untuk menyediakan fasilitas kesehatan.

Baca Juga:Dorong Kemajuan Sepak Bola Nasional, BRI Kembali Jadi Sponsor Utama BRI Liga 1DPR RI Komisi IX Bersama Mitra Kerjanya BKKBN Jawa Barat Sosialisasikan Germas di Subang

“Hari ini (23/7) bersama sentra, kita adakan sunatan massal, pemeriksaan mata, gigi, dan juga vaksin untuk anak-anak,” tuturnya.

Menurut Iyan, pihaknya telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan kepada 41 dari 450 anak korban pengungsi, dan yang belum akan dilaksanakan selama rangkaian kegiatan hingga tanggal 1 Agustus nanti.

0 Komentar