Kesakasian Warga Setempat Mengenai Pelaku Pencabulan Oleh Guru Ngaji di Subang

Kesakasian Warga Setempat Mengenai Pelaku Pencabulan Oleh Guru Ngaji di Subang
0 Komentar

SUBANG– Warga Setempat Tak Menyangka Guru ngaji asal Kecamatan Patokbeusi telah melakukan pencabulan terhadap 6 orang muridnya.

Informasi yang diperoleh Pasundan Ekspres di lokasi kejadian di Kecamatan Patokbeusi, warga kaget setelah mendapat informasi ada guru ngaji yang melakukan pencabulan terhadap muridnya. Warga tak menyangka ada kejadian seperti itu.

“Tentunya kaget, karena tidak menyangka, yang mengaji itu di situ satu lingkungan dan jumlahnya juga tidak banyak hanya belasan,” kata warga setempat Dedi yang tidak disebutkan namanya, Senin (14/2).

Baca Juga:Lowongan Kerja Bank BCA 2022, Beragam Posisi dan Berbagai Lulusan, Cek Syaratnya!Pandemi Tidak Mempengaruhi Bisnis Ritel, Prediksi Memiliki Prospek Baik

Dia mendukung Polres Subang untuk menuntas kasus tersebut. Jika pelaku tidak diproses hukum, dia khawatir membahayakan anak-anak lain.

“Saya juga memiliki anak perempuan, tentunya khawatir. Peristiwa itu jangan sampai terulang, proses hukum agar jera. Meskipun secara sosial itu masih di lingkungan yang sama, kagetnya masih ada sebetulnya,” jelasnya.

Berita berlanjut di halaman berikutnya…
Kesakasian Warga Setempat Mengenai Pelaku Pencabulan Oleh Guru Ngaji di Subang

Dia menyampaikan, AS belum menikah ini dan merupakan lulusan pesantren. Dalam kesehariannya, AS beberapa kali memimpin kegiatan keagamaan dan menjadi guru ngaji. Baru beberapa bulan mejadi guru ngaji.

“Sehari-harinya ya sejauh ini ngajar ngaji, kadang juga main alat musik gambus gitu. Anak-anak yang ngaji juga ya sekitaran lingkungan,” imbuhnya.

Warga setempat lainnya, mengaku kaget soal kasus pencabulan oleh guru ngaji. “Korban itu masih anak-anak rata-rata, itupun terkuak karena ada anak yang cerita. Lalu cerita itu sampai ke orang tuanya dan beberapa orang tua itu sempat berkumpul dan akan mengambil langkah apa, akhirnya dilaporkan. Jadi orang tua ngumpul dulu termasuk sama pelaku itu dihadirkan, dan mengakui perbuatannya, akhirnya dilaporkan,” ujarnya.

“Ini juga sebagai efek jera, korban ini rata-rata masih anak di bawah umur. Tentunya harus dilindungi, termasuk ke depannya juga jangan sampai terjadi lagi,” ucapnya warga.

0 Komentar