Ketatnya Masuk Perguruan Tinggi di Indonesia

Ketatnya Masuk Perguruan Tinggi di Indonesia
1 Komentar

Bagi para pejuang perguruan tinggi lewat SBMPTN harus mempersiapkan segala sesuatunya dimulai dengan sering mengerjakan soal ataupun ikutan try out. Karena soal-soal yang ada pada tes UTBK sangat lebih mendalam dan hanya beberapa yang mungkin teori dasar menurut angkatan kemarin. “ Soal-soal UTBK kebanyakan yang saya tidak bisa, mungkin karena kurang latihan dan mengikuti jarang mengikuti try out.” Menurut Riko angkatan 2019.

Perguruan tinggi negeri seolah-olah menjadi incaran siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun tidak banyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Padahal masih banyak kesempatan untuk sukses di antaranya yaitu mengikuti seleksi sekolah kedinasan. Banyak orang-orang sukses yang lulusan dari sekolah kedinasan.
Sekolah kedinasan merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) diselenggarakan di bawah kementerian dan lembaga non kementerian di Indonesia. Berbeda dengan Perguruan Tinggi Negeri yang diselenggarakan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan. PTK yang memiliki banyak peminat di antaranya:

1. STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)
2. STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistika)
3. STSN (Sekolah Tinggi Sandi Negara)
4. STIN ( Sekolah Tinggi Intelijen Negara)
5. AKMIL (Akademi Militer)
Menurut data dari https://kampusaja.com/daftar-sekolah-kedinasan/

Tentunya masuk perguruan tinggi kedinasan tidak semudah yang dibayangkan. Sama seperti halnya masuk ke perguruan tinggi negeri yang harus melaksanakan tes, tetapi di Perguruan Tinggi Kedinasan juga ada tes tambahan di antaranya tes fisik dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Ketika ditanya salah seorang siswa di Sekolah Menengah Atas yang ingin melanjutkan ke salah satu Perguruan Tinggi Kedinasan tentang persiapannya. “Saya sudah mempersiapkan untuk melanjutkan ke kedinasan semenjak masuk SMA” ucapnya.

Ternyata mempersiapkan masa depan tidak semudah yang dibayangkan, jika ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri harus memiliki nilai atau skor UTBK yang di atas rata-rata agar masuk ke perguruan tinggi yang diidamkan. Jika hanya memiliki nilai yang di bawah rata-rata jangan memaksakan untuk memasuki perguruan tinggi atau fakultas yang banyak digemari oleh siswa lainnya untuk menghindari peluang kita masuk lebih besar.

Jalan terakhir yang dilakukan jika tidak diterima pada tahun 2020 baik di perguruan tinggi negeri ataupun swasta yaitu mencoba untuk mengikuti seleksi kedinasan, karena pendaftaran kedinasan biasanya selalu sudah pendaftaran PTN. Meski persiapan yang belum matang dari siswa yang lebih dahulu mempersiapkan untuk kedinasan tapi setiap orang berhak untuk mencobanya.

1 Komentar