KPU Pertanyakan Lonjakan Suara PSI, Anies Baswedan Minta Pemerintah Bertanggung Jawab!

Anies Baswedan
KPU Pertanyakan Lonjakan Suara PSI, Anies Baswedan Minta Pemerintah Bertanggung Jawab
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyoroti tanggung jawab pemerintah terkait lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam tiga hari terakhir, meskipun partai tersebut dipimpin oleh Kaesang Pangarep, anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 

“Pemerintah harus turut bertanggung jawab, meskipun ketua partainya adalah anak presiden, namun bukan berarti segala hal boleh dilakukan terhadap partai yang dipimpin oleh anak presiden,” ujar Anies kepada wartawan di Kampung Akuarium, Jakarta Utara.

 

Anies berharap kegaduhan yang sering muncul akibat permasalahan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU dalam Pemilu 2024 tidak merusak legitimasi pemilu di mata masyarakat.

 

Baca Juga:KPU Pertanyakan Lonjakan Suara PSI, "Bantah Anomali dalam Sirekap"Kritik Tak Terduga Anies Baswedan Atas Prabowo Subianto Naik Pangkat Menjadi Jenderal TNI Kehormatan Purnawira

“Jangan sampai gangguan ini merusak integritas pemilu. Sekecil apapun gangguan tersebut, jika dibiarkan, akan membahayakan kepercayaan rakyat terhadap proses pemilu,” tambahnya.

 

Sebelumnya, lonjakan suara PSI dalam Pileg 2024 juga disoroti oleh Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muchammad Romahurmuziy. Ia menilai lonjakan tersebut mencurigakan karena kontras dengan penurunan suara yang dialami oleh PPP.

 

Politisi yang akrab disapa Romy itu juga menyoroti anomali ini di akun Instagram pribadinya, dan mengecam kejanggalan tersebut dengan mencuitkan, “Mohon perhatian @kpu_ri dan @bawasluri, operasi apa ini? Meminjam bahasa pak @jusufkalla, operasi ‘sayang anak’ lagi?”

 

Komisioner KPU, Idham Holik, juga menanggapi protes tersebut dengan menegaskan bahwa Sirekap tidak digunakan sebagai penentu hasil pemilu.

 

Di sisi lain, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, mengajak semua pihak untuk menunggu hasil akhir perhitungan manual KPU. Ia mengkritik upaya menggiring opini terkait lonjakan suara PSI.

 

“Apalagi masih ada lebih dari 70 juta suara yang belum dihitung, dan sebagian besar berada di basis pendukung Jokowi di mana PSI memiliki potensi dukungan yang kuat,” jelasnya dalam keterangan tertulis.

0 Komentar