Imah Baheula, Sajikan Kuliner Nostalgia Tahun 70 an Ala Sunda

PRASMANAN: Pengelola wisata Imah Baheula Lembang menawarkan konsep wisata agro dan kuliner yang berbeda karena kental dengan kuliner khas Sunda di era tahun 70-80'an yang disajikan secara prasmanan. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
PRASMANAN: Pengelola wisata Imah Baheula Lembang menawarkan konsep wisata agro dan kuliner yang berbeda karena kental dengan kuliner khas Sunda di era tahun 70-80'an yang disajikan secara prasmanan. EKO SETIONO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

BANDUNG BARAT-Melewati hari libur akhir pekan bersama keluarga adalah sesuatu hal yang seringkali dinantikan.

Sejumlah tempat wisata, seperti wisata alam, wisata belanja, kuliner, atau pun wisata edukasi dapat menjadi pilihan untuk mengisi family time.

Salah satu tempat yang menjadi tujuan favorit para wisatawan ialah wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Selain hawanya yang sejuk, kawasan bandung utara ini juga menawarkan beragam destinasi wisata.

Baca Juga:Menhub Tepati Janji, Akhirnya Berikan Bantuan Lima Kapal Tangkap ke Nelayan Subang dan IndramayuJumlah Pemilih Sementara Kabupaten Bandung Barat, Capai 1,2 Juta Jiwa dari Delapan Kecamatan

Para wisatawan saat ini bisa merasakan sensasi kuliner khas Sunda di “Imah Baheula”. Konsep agro wisata yang dikombinasikan dengan kuliner khas Sunda ini menawarkan keunikan yang belum bisa ditemukan di tempat lain.

“Kami menawarkan konsep wisata family dengan menampilkan makanan khas Sunda yang disajikan secara prasmanan,” tutur pengelola Imah Baheula, Atep Ganda Soleh, Minggu (6/2).

Ia memaparkan, sengaja menampilkan menu khas Sunda, lantaran makanan Sunda itu sangat beragam. Seperti sayur lodeh, sayur asem, gepuk ayam, sambal, kerupuk, nasi putih, nasi merah, serta makanan tradisional Sunda lainnya, yang disajikan secara prasmanan.

“Wisatawan yang datang ke sini bisa bernostalgia dengan kuliner era tahun 70-80’an. Pokoknya, belum ke Lembang kalau belum mampir ke Imah Baheula,” paparnya.

Sementara agro wisata yang ditawarkan ialah wisata anggur dan lemon, yang kedepannya wisatawan dapat memetiknya langsung. Pihaknya juga bekerja sama dengan petani di Lembang dalam mengembangkan konsep agro wisata pertanian di kawasan wisata seluas 8.000 meter persegi ini.

“Kalau yang lain ngejar sasaran kaum milenial, kami di sini lebih menyasar ke wisata keluarga. Sebab tempat di sini dirancang untuk makan sambil istirahat, dengan tempat yang instagramable dan ada edukasi soal alam,” imbuhnya. (eko/sep)

0 Komentar