Mahasiswa Bertekad Membentuk Gerakan Bersama Melawan Virus Korona

Mahasiswa Bertekad Membentuk Gerakan Bersama Melawan Virus Korona
LAWAN KORONA. Gerakan Bersama Mahasiswa Purwakarta Lawan Corona saat menggelar jumpa pers di Kafe Hey Ho Purwakarta. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Bagikan Masker dan Sanitizer

PURWAKARTA-Sebagai ikhtiar nyata mencegah penyebaran Covid-19, generasi muda yang terdiri dari mahasiswa dan pemuda di wilayah Kabupaten Purwakarta, sepakat membentuk Gerakan Bersama Melawan Virus Korona. Melalui gerakan tersebut, mahasiswa akan melaksanakan sosialisasi, dan membagikan masker serta hand sanitizer.

Koordinator Gerakan Bersama Melawan Virus Corona Tarikh Akbar menyebutkan, gerakan ini akan dilakukan Aliansi Mahasiswa Purwakarta yang terdiri atas Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Purwakarta, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), hingga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

“Ada pula Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), GAZA dan Permata serta didukung oleh berbagai OKP dan elemen masyarakat lainnya. Gerakan ini akan dilaksanakan pada Senin 23 Maret 2020,” kata Tarikh dalam jumpa pers di Cafe Hey Ho, Ahad (22/3).

Baca Juga:Racun Kesetaraan GenderKM- Politeknik STTT Bandung Resmi Tunda Pemilu

Menurutnya, baik pemerintah maupun masyarakat umum harus bahu membahu melakukan aksi nyata dan terukur dalam upaya menekan penyebaran Virus Corona tersebut.

“Kita akan membagikan masker dan hand sanitizer besok di tempat-tempat umum. Seperti di stasion maupun tempat-tempat keramain lainnya di Purwakarta,” ujar Tarikh.

Ditambahkannya, Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.

“Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Covid-19 bersifat menular dengan frekwensi waktu yang relatif sangat cepat,” ucapnya.

Lebih lanjut Tarikh menyebutkan, Covid-19 tidak mengenal batas wilayah suatu negara, tidak mengenal batas usia, tidak mengenal jenis kelamin juga tidak mengenal si Miskin atau si Kaya. Siapa saja bisa terinfeksi virus mematikan ini.

“Dari data yang dirilis pemerintah Indonesia, hingga Sabtu 21 Maret 2020 ini, jumlah penderita yang positif ada 450 orang, dengan 38 di antaranya meninggal dunia. Sekali lagi, bahwa virus ini sangat mematikan dan tidak mengenal calon korbannya,” ujar Tarikh.(add/vry)

0 Komentar