Oleh
1.Drs.Priyono,MSi (Dosen pada Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2.DR.Sigid Sriwanto,MSi (Dosen Program Studi Geografi FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
3.Imam Budi Mulyono,SSi (Guru Geografi SMAN 3 Pemalang,Jateng)
Kependudukan di dunia merupakan aspek yang dinamis dari waktu ke waktu dan harus dipahami, dipelajari dan direspon dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia agar bisa melaksanakan tugas kemanusian di bumi yang satu ini atau tugas khalifah fil ardhi. Konsep kebijakan kependudukan dunia yang dipahami oleh Persatuan Bangsa Bangsa(PBB) adalah langkah dan program yang membantu tercapainya tujuan ekonomi, sosial, demografi dan tujuan umum yang lain dengan jalan mempengaruhi variabel demografi utama yaitu yang besar dan pertumbuhan penduduk serta perubahan dan ciri ciri demografi.
Perspektif kebijakan kependudukan menyatakan Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mengendalikan penduduk agar tidak terjadi over population yang akan menyulitkan pertumbuhan ekonomi maupun meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
Baca Juga:Model Konseptual untuk Membantu Penalaran Geografis dalam Pembelajaran Konsep Lokasi GeografiPolres Karawang Menggelar Apel Operasi Lilin Lodaya, Kapolre: Daerah Pesisir Rentan Peredaran Narkoba
Tanggung jawab merencanakan keluarga bukan semata mata wewenang keluarga, tetapi menjadi tanggung jawab Pemerintah karena setiap bayi yang lahir membutuhkan fasilitas makan, pendidikan, kesehatan, sekolah, lapangan kerja dll dan itu semua yang menyediakan Pemerintah sehingga campur tangan Pemerintah meski dibutuhkan dengan porsi yang berbeda tiap negara.
Bentuk kebijakan yang diambil oleh Pemerintah bisa dalam bentuk merespon pertumbuhan penduduk dengan menyediakan fasilitas yang memadai bagi mereka, akan tetapi bisa merubah arah pertumbuhan penduduk bila dapat menimbulkan masalah dikemudian hari. Kebijakan yang terakhir bisa dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung dalam aksi program keluarga berencana atau family planning maupun dalam bentuk tidak langsung atau beyond family planning.
Pengambilan kebijakan kependudukan harus mamahami kondisi kependuduk saat ini dan trend nya yang akan datang agar kebijakan yang diambil tepat dan eksak. Data kependudukan berseri atau continue setiap tahun disajikan oleh Population Reference Bureau yang mempublish data penduduk setiap negara dengan focus atau highlights setiap tahun berbeda. Misalnya pada tahun 2023 mengambil tema : kerentanan iklim dan resiliensi, tahun 2022 tentang covid -19 dan tahun 2021 tentang global fertility. Data ini meliputi data kependudukan standar yang dapat dibandingkan setiap tahun , meliputi : kelahiran, kematian,pertumbuhan penduduk alami, migrasi bersih, proyeksi penduduk hingga tahun 2030 dan 2050, TFR, keluarga berencana, angka harapan hidup, GNP,kepadatan penduduk dan data terkait dengan highligts, Untuk tahun 2023 terkait kerentanan iklim dan resiliensi yaitu data kematian yang diproyeksikan akibat perubahan suhu, perpidahan penduduk akibat bencan perbandingan tenaga kerja laki-laki dan dalam persen, persentase penduduk perkotaan, persentase penduduk perkotaan yang hidup di permukiman kumuh, keamanan pangan, persentase penduduk di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun, tingkat kematian bayi, kebutuhan alat kontrasepsi modern dan rasio tenaga kerja laki laki terhadap perempuan.