Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
0 Komentar

Selanjutnya, pembelajaran berdiferensiasi ini akan mampu membantu siswa mencapai hasil belajar optimal, karena produk yang akan mereka hasilkan sesuai minat mereka. Seperti siswa yang suka berbicara menghasilkan produk sebuah cerita, siswa suka menggambar menghasilkan produk sebuah gambar sedangkan siswa pendiam bisa menghasilkan produk berupa tulisan. Dengan begitu semua kebutuhan mereka terakomodir sesuai minat atau profil belajar yang mereka miliki.

Kesimpulan

Pembelajaran berdiferensiasi membutuhkan waktu dan persiapan ekstra. Guru masih harus berjuang mencari waktu di sela-sela jadwalnya. Selanjutnya, guru juga harus cermat dan tanggap dengan siswa di kelasnya. Namun, untuk dapat mengatasi tantangan tersebut, terlebih dahulu diperlukan perubahan paradigma pada diri guru dalam memandang siswa. Mulai dari anggapan siswa itu seragam sampai anggapan siswa itu beragam. Sehingga tergerak di benak guru untuk mengajar menggunakan pembelajaran berdiferensiasi agar materi yang disampaikan lebih mengenal pada siswa.

Menurut Ki Hajar Dewantara, guru diibaratkan seorang petani dan murid adalah benihnya. Seorang petani tugasnya adalah merawat dan menjaga benih-benih itu, tentu saja benih yang tumbuh itu berbeda-beda dalam perkembangannya dan juga berbeda jenisnya. Misalkan untuk merawat benih jagung tentu saja akan berbeda dengan merawat benih padi. Seorang petani harus memberikan perawatannya sesuai dengan kebutuhan benih-benih yang berbeda tadi sampai semuanya berbuah.

Baca Juga:Cara Merawat Kulit Wajah Secara AlamiSinopsis Singkat The Batman 2022, Film Superhero Manusia Kelelawar

Begitu juga kita sebagai guru harus jeli dalam melihat keberagaman kebutuhan siswa, ada yang lambat, sedang, dan cepat. Ada yang suka agama, sains, seni, olahraga, dan sebagainya. Ada yang suka belajar dengan cepat melalui penglihatan, pendengaran, atau kinestetik. Semua harus kita akomodir dalam proses pembelajaran.

Kita sadari betul bahwa untuk melakukan sebuah perubahan itu dibutuhkan tekad dan upaya yang keras, konsisten, dan berkesinambungan serta kolaborasi dengan semua pihak.(*)

0 Komentar