Menilik Stasiun Cikaum yang Diresmikan Presiden Megawati Tahun 2003

Menilik Stasiun Cikaum yang Diresmikan Presiden Megawati Tahun 2003
SISA TERBAKAR: Tumpukan gerbong bekas yang hangus terbakar beberapa waktu lalu, disekelilingnya garis polisi masih terpasang. INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Jadi Tempat Pengafkiran KRL Eksekutif

Beberapa waktu lalu, tepatnya Kamis (14/11) ratusan gerbong kereta bekas milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Cikaum Kabupaten Subang terbakar. Api berkobar disertai asap hitam tebal membumbung tinggi. Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Subang membutuh waktu sekitar 3 jam untuk memadamkannya.

LAPORAN: INDRAWAN SETIADI, Cikaum

Setelah lima hari kebakaran gerbong bekas itu terjadi, Pasundan Ekspres mendatangi lokasi kebakaran tersebut, bermaksud untuk mencari tau sejauhmana perkembangan dari penyelidikan kebakaran tersebut. Namun sayang pihak Stasiun Cikaum, tidak mau dimintai keterangan, dengan alasan kewanangan menjawab pertanyaan media saat ini ada pada Humas PT KAI pusat. Rangga, train dispatcher Stasium Cikaum mengungkapkan hal tersebut pada Pasundan Ekspres.

“Mohon maaf mas, kewajiban menjawab media saat ini hanya humas PT KAI, kami tidak diperkenankan,” jelasnya.

Baca Juga:Pengadilan Negeri Gelar Sidang KelilingSwasti Saba Wistara 2019 Wujudkan Jawara Raga

Tidak terhenti sampai disitu, Pasundan Ekspres menemui warga sekitar untuk lebih tahu sejarah stasiun tersebut. Warga yang kebetulan pernah berprofesi sebagai porter amatir di sana, saat stasiun ini masih aktif berhasil ditemui. Herman Suherman mengatakan, sebelum dibangunnya jalur ganda di lintas Cikampek–Haurgeulis, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus.

“Selesainya jalur ganda di lintas tersebut, ditandai dengan peresmian oleh Megawati Soekarnoputri sekitar tahun 2003,” katanya.

Menurut Herman, Stasiun Cikaum sudah tidak aktif sebagai pemberhentian kereta, dan hanya menjadi perlintasan saja. “Tata letak jalur kereta api di stasiun ini diubah sehingga jalur 2 eksisting. Stasiun ini dijadikan sebagai sepur lurus arah Haurgeulis saja, sedangkan jalur 3 dijadikan sepur lurus baru arah Cikampek, serta jalur 4 sebagai sepur belok baru. Tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini kecuali jika terjadi persusulan antarkereta api,” jelasnya.

Nah, mulai saat itulah, Stasiun Cikaum dijadikan tempat pengafkiran KRL Eksekutif milik PT KCJ/KCI dan PT KAI, yaitu KRL AC yang diimpor tahun 2009 ke atas dan ke bawah.
Sudah ada sekitar 80 hingga 100 unit KRL AC bahkan lebih yang dikirim ke stasiun ini. KRL-KRL itu disimpan di tanah lapang kosong yang letaknya di sebelah utara stasiun.

0 Komentar