Muhasabah di dalam Banyaknya Musibah

Muhasabah di dalam Banyaknya Musibah
0 Komentar

Manusia yang paling mulia saja di muka bumi ini, Nabi Muhammad saw. bahkan tetap bermuhasabah dan berdoa. Padahal Allah sudah menjanjikan beliau surga. Kita manusia biasa, tapi malah selalu lalai terhadap kewajiban yang harus dilaksanakan bahkan kerap lupa bermuhasabah dan berdoa kepada-Nya.

Namun, berbeda halnya dengan orang-orang yang selalu mengharapkan derajat takwa tentu akan senantiasa bermuhasabah. Selalu memperbaiki diri dan berlomba-lomba dalam kebaikan hingga dirinya merasa puas terhadap amal yang telah dikerjakannya. Tetap istiqamah dalam ketaatan syariat dan sangat hati-hati dalam menjaga ucapan.

Kita sebagai manusia dijanjikan Allah masuk surga yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang bertakwa yang senantiasa bermuhasabah diri.

Baca Juga: Literasi Digital Jadi Tuntunan di Masa PandemiSubang Kota Kerap Banjir Cileuncang, DPKP: Tidak Ada Anggaran

Begitu banyak manfaat dari muhasabah. Selain akan menuntun kita ke surganya Allah, juga dapat memperkuat ingatan kita terhadap dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya dan terus bersemangat memperbaiki diri. Baik itu dalam hal menahan amarah, senantiasa berprasangka baik terhadap orang lain dan lain sebagainya.

Kegelisahan dan rasa takut yang sangat besar tergambar jelas ketika orang selalu bermuhasabah. Setiap langkah yang akan dilakukan selalu mengingat Allah, dan berfikir akibat dari yang diperbuatnya tersebut. Semakin tinggi rasa takut dan selalu merasa diawasi oleh Allah, maka akan terus meningkatkan keimanan seseorang yang berarti amalan-alaman shalehlah yang akan diperoleh.

Selain itu pula muhasabah akan terus memotivasi seorang mukmin untuk semakin taat kepada Allah, mengingatkan yang ma’ruf dan mencegah kemunkaran.

Beramar ma’ruf nahi munkar harus selalu ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari yang akan mendorong kepada muhasabah secara total dan menyeluruh. Tidak hanya memprioritaskan amalan-amalan pribadi saja dan memikirkan dosa sendiri, namun haruslah melakukan introspeksi atas problematika umat secara menyeluruh, yang telah lalai terhadap aturan-aturan Allah yang Maha Pembuat hukum.

Saat ini kita tidak dapat menutup mata, dimana kezaliman-kezaliman terus merajalela. Nyawa manusia sungguh sudah tidak lagi berharga. Setiap saat melayangnya nyawa bisa saja terjadi, tanpa adanya hukum-hukum yang adil.

Hukum-hukum Islam diabaikan, orang-orang yang shalih dikriminalisasi, para ulama dipersekusi. Sunggu sangat menyedihkan.

0 Komentar