Ngeri Tradisi Kuno Ubasuteyama di Jepang yang Kontroversial

Jepang yang Kontroversial
Jepang yang Kontroversial
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – negara Jepang yang terkenal dengan tradisi dan budayanya yang kaya, memiliki banyak praktik unik yang mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma masyarakatnya. Salah satu praktik yang paling kontroversial adalah Ubasuteyama, sebuah tradisi kuno di mana orang tua yang telah mencapai usia 70 tahun dibawa mendaki gunung dan ditinggalkan di tempat tertentu.

Sejarah dan Asal Usul Ubasuteyama

Ubasuteyama, yang secara harfiah berarti “Gunung Pembuangan Nenek”, memiliki sejarah panjang yang tidak diketahui secara pasti. Beberapa sumber menyebutkan bahwa tradisi ini berasal dari periode Edo (1603-1868), ketika masa kelaparan dan kemiskinan melanda Jepang. Dalam situasi yang sulit tersebut, keluarga miskin terpaksa meninggalkan orang tua mereka yang sudah tua di gunung agar mereka dapat bertahan hidup.

Praktik Ubasuteyama

Tradisi Ubasuteyama bervariasi di setiap daerah, tetapi umumnya dilakukan dengan cara membawa orang tua yang sudah tua ke gunung terpencil dan meninggalkannya di sana. Dalam beberapa kasus, orang tua tersebut dibiarkan mati kelaparan atau kedinginan, sementara di kasus lain mereka diberi sedikit makanan dan air sebelum ditinggalkan.

Alasan Dibalik Tradisi Ubasuteyama

Baca Juga:Harga BBM Resmi Turun, Cek Daftar Harganya di Sini!PSI Raih 2,9% Suara di Real Count KPU, Tren Naik Terus

Alasan di balik tradisi Ubasuteyama kompleks dan beragam. Pada masa lampau, tradisi ini dipraktikkan sebagai bentuk pengendalian populasi ketika sumber daya terbatas. Selain itu, Ubasuteyama juga dianggap sebagai cara untuk menghormati orang tua dengan membebaskan mereka dari beban hidup dan memungkinkan mereka untuk mencapai kematian yang damai di alam.

Kontroversi dan Dampak Ubasuteyama

Meskipun Ubasuteyama tidak lagi dipraktikkan di Jepang modern, tradisi ini tetap menjadi topik kontroversial. Banyak orang yang mengecam tradisi ini sebagai bentuk kekerasan dan pengabaian terhadap orang tua. Di sisi lain, beberapa orang berpendapat bahwa Ubasuteyama harus dilihat dalam konteks sejarah dan budaya Jepang pada masa lampau.

Ubasuteyama: Sebuah Refleksi Budaya

Tradisi Ubasuteyama memberikan refleksi menarik mengenai nilai-nilai dan norma-norma masyarakat Jepang di masa lampau. Tradisi ini menunjukkan bagaimana masyarakat Jepang pada masa itu memandang kematian, usia tua, dan tanggung jawab keluarga. Di era modern, tradisi Ubasuteyama menjadi pengingat pentingnya menghormati dan merawat orang tua, serta mendorong terciptanya sistem sosial yang lebih adil dan manusiawi bagi para lansia.

0 Komentar