KEADILAN , ANTARA REKAYASA DAN REALITA

KEADILAN , ANTARA REKAYASA DAN REALITA
0 Komentar

oleh
Dra.Hj.Umrotun, MSi dan Drs.H.Priyono,MSi ,( Dosen pada Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Kolumnis Jabar ,Pasundan Ekspres )

Keadilan

Keadilan adalah dambaan setiap insan
Keadilan sulit diwujudkan
Berlari tanpa bertepi
Godaan materi jadi hambatan
Karena Pemimpinnya jauh beriman

Keadilan hanya isapan
Saatnya Tuhan menyapa insan
Terkuak rekayasa manusia
Karena berlomba harta dan tahta serta wanita

Baca Juga:Catatan Harian Dahlan Iskan: Empat SekawanBank Indonesia Cabut Peredaran Uang Rupiah Khusus Tahun 1995, Begini Penampakannya

Kelak bila lolos di pengadilan dunia
Pengadilan akherat yang mencegat anda
Berakal dan suka berfikirlah
Semua harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan

Priyono,awal September 2022

Cuplikan puisi di awal tulisan tersebut mengawali dan memantik artikel tentang keadilan yang beritanya sedang marak mengindonesia bahkan mendunia tentang Polisi bunuh polisi. Berita yang sedang jadi trending topic dan kini sedang mengalir bagai mata air menuju Samudra luas, hingga kini belum berhenti. Berita tersebut telah menjadi gorengan media sosial dengan segala bumbu yang dipoleskan tentang polisi saling baku tembak dengan polisi, di rumah bapak polisi, menembak atas perintah komandan polisi, korban juga dari keluarga polisi, yang terseret kasusnya melibatkan isteri polisi dengan barang bukti disingkirkan oleh polisi atas perintah polisi kemudian diselidiki dan disidik oleh polisi , bahkan yang mengumumkan terdakwa juga langsung Jenderal polisi top bintang 4 atau Kapolri dengan terdakwa jenderal polisi bintang 2 salah satunya.

Berita yang menghebohkan polisi dan masyarakat bertahan cukup lama di medsos hingga kini, sebelum berkasnya dilimpahkan ke kejaksaan dan kita masyarakat juga belum tahu, materi apa yang ditulis di BAP Polisi karena substansi tersebut yang akan dibahas di Kejaksaan dan Pengadilan. Berita ini cepat menyebar karena menyangkut soal keadilan dan pelaku utamanya yang menjadi terdakwa adalah penegak hukum di negeri ini, lebih lebih salah satu terdakwanya jenderal bintang dua yang menduduki posisi penting karena tugasnya seorang kepala divisi profesi dan pengamanan polisi ( Propam ), yang merupakan garda terdepan dari polisi.
Kebenaran itu sebuah keniscayaan dan lambat laun akan terungkap meskipun ditutup rapat dengan kerja sama yang rapi dan struktural secara masif, namun Allah punya cara untuk mengungkapnya. Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa mendapatkan keadilan itu tidak mudah dan melalui pengorbanan nyawa seorang penegak hukum di negeri ini. Kematian seorang polisi karena tembak menembak atau ditembak oleh rekannya sendiri menjadi awal terungkapnya peristiwa yang sebenarnya meskipun motif pembunuhan tersebut masih terus didalami dan belum terungkap secara transparan, masih simpang siur antara masalah wanita,judi, tachta atau harta ? Jika masalahnya wanita , mungkin bisa dilokalisir, akan tetapi bila judi atau tahta maka akan banyak yang terlibat dan bisa menjadi bola liar dan ini sangat berbahaya.

0 Komentar