Membersamai Saka Kalpataru dalam Mitigasi Climate Change

Membersamai Saka Kalpataru dalam Mitigasi Climate Change
0 Komentar

Oleh :
Siti Nurhamidah, S.Pd
Guru geografi SMA Negeri 6 Banjarmasin

Sering sekali kita mendengar istilah pemanasan global, samakah dengan perubahan iklim? Pemanasan global atau Global Warming terjadi sebagai akibat meningkatnya jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer.

Naiknya intensitas efek rumah kaca yang terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas yaitu sinar infra merah yang dipancarkan oleh bumi menjadikan perubahan iklim global (Budianto, 2000), sedangkan perubahan iklim atau climate change menurut Undang-undang No 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup didefinisikan sebagai berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global dan perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa fenomena pemanasan global merupakan bagian dari perubahan iklim. Pemanasaan global merupakan peningkatan rata-rata suhu pada lapisan troposfer yang dapat berkontribusi terhadap pola perubahan iklim global. Bisa juga dikatakan bahwa climate change merupakan proyeksi kelanjutan dari global warming.

Baca Juga:A Background In Practical Plans For dutch women for marriageZakat bagi Korban Kekerasan Pada Perempuan dan Anak, Tepatkah?

Siapa yang punya andil besar terhadap fenomena climate change yang saat ini masih berlangsung?

Berdasarkan hasil penelitian, tercatat bahwa konsentrasi karbon dioksida pada atmosfer bertambah mendekati 30%, konsentrasi methane lebih dari dua kali, konsentrasi asam nitrat bertambah 15%. Penambahan tersebut telah meningkatkan kemampuan menjaring panas pada atmosfer bumi.

Maraknya penggunaan bahan bakar fosil dan limbah padat saat ini secara tidak disadari dapat meningkakan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer. Selain itu semakin sedikitnya jumlah pepohonan akibat penebangan pohon yang menyerap karbondioksida memicu meningkatnya konsentrasi GRK . Peningkatan emisi GRK menyebabkan perubahan iklim terjadi dengan cepat. Perubahan iklim global akan memberikan dampak yang sangat parah bagi Indonesia karena posisi geografis yang terletak di ekuator dan diapit oleh dua benua dan dua samudera.

Beberapa dampak perubahan iklim bagi Indonsia antara lain : musim kemarau yang lebih panas dan berkepanjangan, berkurangnya hujan di musim kemarau, curah hujan yang meningkat saat musim penghujan dan naiknya air laut.

0 Komentar