Pembakaran Al-Quran di Swedia-Denmark-Belanda, Aksi Islamofobia yang Memicu Kemarahan,

Pembakaran Al-Quran di Swedia-Denmark-Belanda, Aksi Islamofobia yang Memicu Kemarahan,
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Pembakaran Al-Qur’an oleh aktivis sayap kanan di Swedia, Denmark, dan Belanda pada awal tahun 2023 lalu menuai kecaman dari dunia Islam.

Pembakaran Al-Qur’an di Swedia-Denmark-Belanda

Aksi tersebut dianggap sebagai bentuk penistaan agama dan provokasi yang berpotensi memicu konflik antarumat beragama.

Pada 21 Januari 2023, Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, membakar Al-Qur’an di Stockholm, Swedia. Aksi tersebut dilakukan sebagai protes terhadap Turki yang menolak Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Baca Juga:Perjalanan Karier Lukas Enembe Dari PNS hingga Gubernur PapuaMantan Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia

Aksi Paludan memicu kemarahan umat Muslim di Swedia dan negara-negara lain di dunia. Protes damai digelar di berbagai kota di dunia, termasuk di Pakistan, Irak, dan Lebanon.

Pada 22 Januari 2023, Edwin Wagensveld, pemimpin organisasi Patriotic Europeans Against the Islamization of the West (PEGIDA) di Belanda, merobek Al-Qur’an di Den Haag. Aksi tersebut juga menuai kecaman dari umat Muslim di Belanda.

Pada 30 Juli 2023, Salwan Momika, imigran asal Irak, membakar Al-Qur’an di depan Parlemen Swedia. Aksi tersebut adalah ketiga kalinya Momika membakar dan menistakan Al-Qur’an.

Aksi pembakaran Al-Qur’an di Swedia, Denmark, dan Belanda menunjukkan adanya peningkatan Islamofobia di negara-negara tersebut. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu konflik antarumat beragama dan mengganggu kerukunan hidup berbangsa dan bernegara.

Dampak dari Aksi Pembakaran Al-Qur’an

Aksi pembakaran Al-Qur’an di Swedia, Denmark, dan Belanda berdampak negatif bagi berbagai pihak.

Bagi umat Muslim, aksi tersebut merupakan bentuk penghinaan dan pelecehan terhadap agama mereka. Hal ini dapat menimbulkan kemarahan dan kebencian terhadap kelompok-kelompok yang dianggap bertanggung jawab atas aksi tersebut.

Bagi negara-negara tersebut, aksi tersebut dapat merusak hubungan dengan negara-negara Muslim. Hal ini dapat berdampak pada berbagai bidang, seperti perdagangan, investasi, dan diplomasi.

Baca Juga:Cek Harga Tiket Pantai Pondok Bali Subang untuk Liburan Akhir TahunIngin Liburan ke Pantai? Tinggal Pilih Pantai Pondok Bali atau Pantai Patimban?

Bagi dunia internasional, aksi tersebut dapat memperburuk situasi keamanan dan stabilitas di dunia. Hal ini dapat memicu konflik antarumat beragama dan mengganggu upaya perdamaian dunia.

Solusi untuk Mengatasi Islamofobia

0 Komentar