Kisah Dibalik Pembubaran Pengajian Ustaz Syafiq Basalamah di Surabaya

Kisah Dibalik Pembubaran Pengajian Ustaz Syafiq Basalamah di Surabaya
Kisah Dibalik Pembubaran Pengajian Ustaz Syafiq Basalamah di Surabaya
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES-Ustaz Syafiq Riza Basalamah, seorang pendakwah terkemuka, diundang untuk memberikan pengajian di Masjid Assalam Purimas, Gunung Anyar, Surabaya pada Kamis (22/2).

Namun, acara tersebut harus dibubarkan setelah ditolak oleh anggota Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

Kericuhan pun tak terhindarkan ketika Banser dan GP Ansor bersama jemaah masjid berhadapan di Masjid Assalam Purimas.

Baca Juga:Spoiler One Piece Chapter 1108, Pertarungan Luffy DKK Melawan Saturn dan KizaruApa sebenarnya Hak Angket DPR itu? Bagaimana mekanismenya berjalan? Dan mengapa penting bagi tatanan demokrasi di Indonesia? Cek Disini Selengkapnya!

Sebelumnya, Ketua PAC GP Ansor Gunung Anyar, Asyiqun Nahdli, mengirimkan surat penolakan atas pengajian Syafiq Basalamah kepada pengurus masjid setempat.

Beberapa alasan seperti indikasi radikalisme dari penceramah dan potensi konflik di masyarakat menjadi dasar penolakan tersebut.

Setelah mediasi yang difasilitasi oleh Polsek Gunung Anyar, semua pihak sepakat untuk membatalkan acara tersebut.

Namun, kesepakatan tersebut dilanggar, dan acara tetap berlanjut menurut informasi yang tersebar di media sosial.

Hal ini mengakibatkan Banser dan GP Ansor kembali mendatangi masjid untuk membubarkan acara.

Dalam peristiwa tersebut, terjadi kericuhan di mana pihak GP Ansor mengklaim menjadi korban pemukulan.

Mereka menyatakan bahwa tindakan penolakan terhadap pengajian ini bukan semata-mata karena figur penceramah, tetapi lebih pada prinsip dakwah yang dianggap bertentangan dengan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah yang dianut masyarakat setempat.

Baca Juga:Vincent Rompies Berkunjung ke Polres Tangerang Selatan Terkait Kasus BullyingUpdate, 5 Fakta Kasus Dugaan Perundungan Terhadap Siswa Binus School Serpong

Meskipun belum ada keterangan resmi dari pihak takmir Masjid Assalam Purimas atau Kapolsek Gunung Anyar, peristiwa ini menunjukkan pentingnya dialog dan mediasi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat.

Selain itu, juga mencerminkan kompleksitas dalam menjaga harmoni dan keamanan di wilayah dengan keragaman pandangan dan keyakinan.

0 Komentar