Pemilu Kota Bandung: Pemkot Optimis Pemilih Telah Melek Politik

pemilu kota bandung
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mantap menyambut pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) di wilayahnya dengan keyakinan bahwa kontestasi tersebut akan berjalan dalam suasana kondusif.

Ema Sumarna, Sekretaris Daerah Kota Bandung, bahkan menyatakan keyakinan bahwa para pemilih di Kota Bandung sudah memiliki pemahaman yang matang terkait politik.

Ekosistem NFT Belum Berkembang di Bandung Padahal Berpotensi, Ini yang Dilakukan Seniman

Baca Juga:Ekosistem NFT Belum Berkembang di Bandung Padahal Berpotensi, Ini yang Dilakukan SenimanSoal Rencana Mundur Mahfud MD dari Menkopolhukam, Jokowi Buka Suara

Prestasi tersebut tidak didapatkan secara instan, melainkan melalui sejumlah upaya yang telah dilakukan Pemkot Bandung untuk meningkatkan kesadaran politik di masyarakat.

Ema menjelaskan bahwa pihaknya telah mengalokasikan dana sebesar Rp130 miliar selama dua tahun anggaran untuk mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

“Total anggaran dari APBD untuk KPU dan Bawaslu mencapai Rp130 miliar, yang kita salurkan selama dua tahun anggaran. Sekitar 40 persen sudah tersalurkan pada tahun 2023, sementara 60 persen sisanya sudah dicairkan pada tahun 2024,” jelasnya.

Jawa Barat Resmi Lakukan Pemekaran Bentuk Provinsi Baru Seluas 8.651,20 Km2, Lokasinya 276 Km dari Ibu Kota Bandung

Ema juga mengungkapkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk partai politik, dalam rangka meningkatkan kesadaran politik pemilih pemula melalui program seperti Kemah Politik.

“Dari total pemilih pemula sebanyak 53-55 persen, atau lebih dari 600.000 orang di Kota Bandung, yang usianya sangat produktif, kami bekerja sama dengan partai politik untuk mengadakan program Kemah Politik. Kami juga menggandeng kaukus perempuan politik dan kelompok muda yang memiliki pemahaman politik untuk memberikan dukungan,” paparnya.

Pemkot Bandung juga aktif di ranah digital untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya, mengingat sebanyak 86 persen masyarakat saat ini mendapatkan informasi dari media sosial.

0 Komentar