Penetapan Tahun Ajaran Baru Versus Penetapan Sistem Pendidikan Baru

Penetapan Tahun Ajaran Baru Versus Penetapan Sistem Pendidikan Baru
0 Komentar

Meski mereka tentu mempunyai sistem kesehatan yang baik. Persiapan pembukaan yang matang. Sekolah pun jadi berpeluang menjadi klaster baru penyebaran Vovid 19.
Begitu juga yang terjadi di China. Pembukaan sekolah dilakukan setelah tidak ada kasus positif Covid-19 selama 10 hari. Pembukaan disertai penerapan protokol kesehatan yang begitu ketat. Para guru yang mengajar sudah menjalani isolasi dahulu selama 14 hari sebelum sekolah dibuka,” terang Retno.

Retno juga pemerintah juga perlu melibatkan IDAI dan ahli epidemiologi sebelum membuka sekolah pada tahun ajaran baru. Rencana ini sebaiknya perlu dipersiapkan dan dipikirkan lebih mendalam mengingat hal ini menyangkut keselamatan guru, anak-anak, dan pegawai sekolah.

Begitu pun Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus super hati-hati dan cermat dalam mengambil keputusan membuka sekolah. Jangan sampai keselamatan anak-anak menjadi taruhan. Sehingga haruslah menjadi pertimbangan utama saat pemerintah hendak mengambil kebijakan menyangkut anak.

Baca Juga:Piknik di Tengah Pandemi, Bikin Corona Gak Mau PergiHMI Jawa Barat Lakukan Gerakan “AwasiBersama”

Bukankah peserta didik adalah aset bangsa yang begitu berharga. Generasi terdidik dan para pendidik harus mendapatkan jaminan kesehatan dan sistem pendidikan yang baik.
Pendidikan merupakan satu di antara modal utama untuk mewujudkan suatu bangsa yang ideal. Sehingga landasannya pun harus tepat.

Adapun landasan yang diberlakukan di negara ini adalah asas kapitalis-sekuler. Pendidikan dikonsep dengan memisahkan agama dari kehidupan. Walhasil nuansa pendidikan bernuansa duniawi. Pendidik mengajar sekadar untuk mendapatkan pendapatan. Peserta didik pun bersekolah semata untuk meraih ijazah kelulusan guna mendapatkan pekerjaan.
Begitu pun dengan kegiatan belajar mengajar yang tidak disandarkan pada aspek yang syar’i. Sehingga belajar hanya disifati sebagai urusan dunia. Wajib sekolah hanya dipatok dengan jenjang pendidikan formal. Tidak menghadirkan kesadaran bahwa belajar merupakan kewajiban sebagai setiap Muslim. Walhasil, ketika diberlakukan sistem belajar daring, tidak sedikit peserta didik yang mangkir dan justru memanfaatkan sarana belajar online sekadar untuk main game atau mengunggah status tak bernilai.

Padahal dalam Islam, pendidikan merupakan salah satu jalan untuk membuat manusia mengerti tentang pentingnya penerapan syari’at Islam secara menyeluruh. Di mana pendidikan pertama bagi sang anak, berawal sejak masih dalam kandungan, ada di tangan Ibunya. Rasulullah SAW bersabda:

0 Komentar