Port Dickson

Port Dickson
0 Komentar

Kini usia Tun Abdul Hamid sudah 75 tahun. Dan masih rajin menulis.

Ia juga yang 10 tahun lalu membebaskan Anwar. Dari tuduhan sodomi. Di masa pemerintahan Mahathir Muhamad.
Mengapa Tun Abdul Hamid berpendapat pencalonan Anwar di Port Dickson tidak sah?

Pengampunan dari Yang Dipertuan Agong untuk Anwar tidak sah. Tidak melalui prosedur yang benar. Di situ YDPA bertindak sebagai mahkamah. Itu melanggar konstitusi. Pengampunan itu mestinya lewat sidang-sidang dewan hukum. Baru formalnya oleh YDPA.

Baca Juga:UPTD BLK Siapkan Tenaga Kerja TerampilCommunity for Charity Peduli Bencana

”Jelas sekali pengampunan itu diberikan karena partainya Anwar menang pemilu,” tulis Tun Abdul Hamid. Ini menandakan Malaysia bukan negara hukum. Ini menunjukkan hukum adalah penguasa. Penguasa adalah hukum.

Tapi mengapa ia dulu membebaskan Anwar? Untuk kasus sodomi jilid 1?
”Beda,” tulisnya.

Yang pertama dulu jarak pengaduan dan perbuatan sangat lama. Tidak ada bukti sama sekali.

Yang jilid 2 itu, katanya, Saiful mengadu hanya beberapa hari setelah kejadian. Ada DNA Anwar di dubur Saiful. Dan yang lebih penting Saiful melakukan sumpah secara Islam. Dilakukan di masjid. Dengan mengangkat Al Quran. Siap dilaknat sampai keturunannya. Disaksikan imam masjid dan ayahandanya.
”Anwar tidak mau melakukan sumpah serupa,” tulisnya.

Kita ini, di Indonesia, terlalu jauh untuk menilai siapa yang benar. Yang jelas menjelang Pemilu lalu Tun Abdul Hamid menulis artikel. Agar pribumi memperkuat UMNO. Jangan justru melemahkan UMNO.

UMNO lah, tulisnya, yang benar-benar bisa diandalkan. Untuk membela pribumi. Dan Islam. Bukan partainya Anwar. Yang didominasi dan disetir oleh kalangan Tionghoa.

Semua itu kelihatannya tidak mampu menggoyahkan Anwar. Komisi penyelenggara Pemilu sudah mengesahkan pencalonan Anwar. Sudah menolak semua pengaduan itu.

Baca Juga:Dinas Kesehatan Gelar Perkemahan Saka Bakti Husada230 Hektare Lahan Pertanian Bakal Tergusur Proyek Kereta Api Cepat

Apalagi Mahathir ikut turun gunung. Para pendukung UMNO, kalau masih ada, akan berubah sikap.

Apalagi UMNO sudah seperti di ujung keruntuhannya. Seiring dengan rontoknya kekuasaan Najib Razak. Beserta tas-tas Hermes istrinya. Birkinnya. Berliannya.

Pemilu sela di Port Dickson tinggal tiga hari lagi. Hari ini pun sudah boleh mulai nyoblos. Meski resminya baru tanggal 13 lusa.
Politik selalu ruwet. Juga negara tetangga kita.(dahlan iskan)

Laman:

1 2
0 Komentar