PPKM Level 3 Dibatalkan, Okupansi Penginapan di Lembang Meningkat

PPKM Level 3 Dibatalkan, Okupansi Penginapan di Lembang Meningkat
DOK PASUNDAN EKSPRES TEMPAT FAVORIT: Objek Wisata Grafika Cikole Lembang menjadi salah satu tempat wisata di Kabupaten Bandung Barat yang paling banyak disenangi dan dikunjungi wisatawan, baik dalam atau pun luar daerah.
0 Komentar

NGAMPRAH-Pelaku usaha pariwisata di kawasan Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB) akhirnya bisa bernafas lega. Pasalnya, Pemerintah Pusat resmi membatalkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh Indonesia saat Natal dan Tahun Baru.

General Manager Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang, Sapto Wahyudi meyakini okupansi penginapan akan mengalami peningkatan. Bahkan mereka memprediksi bakal penuh sesuai pembatasan kapasitas saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. “Dengan kebijakan baru ada sedikit PD (percaya diri) bakal full sesuai kapasitas aturan yang ditetapkan 50 persen,” kata General Manager Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang, Sapto Wahyudi saat dihubungi , Rabu (8/12).

Sebelumnya, pemerintah pusat resmi mengumumkan bahwa PPKM Level 3 di seluruh Indonesia batal diterapkan saat Natal dan Tahun Baru. Meski begitu, pengetanan akan tetap diberlakukan termasuk di objek wisata.

Baca Juga:Dua Siswa SD Meninggal Dunia Akibat DBD, 14 Orang Terkonfirmasi PositifAnggy Novia, Si Manis Pemenang Miss Popular 2021!

Dia mengakui, sejak adanya informasi pembatalan PPKM Level 3 itu mulai banyak pelancong yang melakukan reservasi untuk menginap di TWGC saat akhir tahun nanti. Meskipun baru sekedar bertanya. “Pergerakan kemarin ada, artinya tamu udah banyak yang reservasi, cuma belum pada DP (down payment),” ujarnya

Meski begitu, tegas Sapto, pihaknya tetap akan konsisten dalam menerapkan aturan. Termasuk aturan carrying capacity 50 persen dari total 100 kamar yang ada di objek wisata yang terletak di Jalan Tangkuban Parahu, Cikole, Lembang itu. “Yang paling penting kapasitas tetap dibatasi. Protokol kesehatan, kita juga pakai aplikasi PeduliLindungi,” imbuh Sapto.

Sapto melanjutkan, okupansi di TWGC yang mengusung konsep glamour camping atau glamping ditengah pepohonan pinus itu memang mengalami peningkatan. “Menariknya lagi memang trennya sekarang begeser ke sebelum tahun baru. Kemudian weekday juga sekarang okupansi ada terus alhamdulillah,” tandasnya.

Terpisah, Wakil Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bandung Barat Eko Supriyanto mengingatkan agar semua pelaku bisnis pariwisata di KBB tidak terlena dengan kondisi saat ini sehingga mengabaikan aturan pembatasan kapasitas. “Kalau kami cuma saling mengingatkan, baik hotel restoran, objek wisata untuk menjaga carrying capacity.

Dirinya mengajak semua pelaku bisnis pariwisata di Bandung Barat untuk sama-sama memperketat penerapan protokol kesehatan Covid-19 meskipun PPKM Level 3 dibatalkan. Sebab, Eko tak ingin ada gelombang ketiga kasus Covid-19.

0 Komentar