Gembyung, Seni Tradisi Buhun yang Makin Terlupakan

Gembyung, Seni Tradisi Buhun yang Makin Terlupakan
0 Komentar

SUBANG-Perkembangan zaman membuat banyak tatanan dalam kehidupan masyarakat banyak mengalami perubahan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah fenomena kesenian suatu daerah yang terpaksa harus punah karena tidak ada lagi masyarakat yang melestarikan.

Hal ini pula yang terjadi dengan kesenian gembyung. Bedanya, gembyung masih bernasib sedikit lebih baik karena masih ada masyarakat yang berjuang tetap melestarikan kesenian ini.

Gembyung sendiri berasal dari dua suku kata yakni ‘gem’ dan ‘byung’. ‘Gem’ yang artinya ajaran atau pedoman sedangkan ‘byung’ artinya kepastian yang dilaksanakan. Kesenian ini pertama kali berkembang pada saat penyebaran agama Islam.

Baca Juga:800 Kendaraan Plat Merah Nunggak Pajak , Samsat Siap Gencarkan SidakepKostum Unik Sita Perhatian Peserta Jalan Santai Bersama Luwak White Koffie

Kesenian ini terkenal di lingkungan pesantren, banyak santri-santri yang mahir dalam memainkan kesenian ini. Seni gembyung adalah salah satu kesenian peninggalan para wali. Wali yang dikenal menggunakan seni gembyung sebagai alat untuk menyebarkan agama islam adalah sunan Bonang dan sunan kalijaga.

Seiring berkembangnya zaman, seni ini tidak hanya eksis dilingkungan pesantren tetapi juga sering dipentaskan dalam acara-acara perayaan dimasyarakat seperti khitanan dan pernikahan.

Namun, sayangnya saat ini sangat sedikit masyarakat yang menggemari kesenian peninggalan para wali ini.

Hasan, salah satu pemuda yang cinta akan budaya Sunda merasa kecewa, di mana di setiap di adakan seni tradisi gemyung para penonton hanya didominasi orang-orang tua.

Hasan berharap pemuda Jawa Barat khususnya Subang harus lebih mencintai budaya leluhurnya dan tidak melupakannya dengan masuknya pengaruh ajaran-ajaran bangsa lain.

Kampung adat banceuy merupakan salah satu daerah di Kabupaten Subang yang masih melestarikan kesenian Gembyung. Kesenian ini biasanya ditampilkan dalam acara ruatan bumi. Tentunya hal ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang masih memiliki antusias dalam menyaksikan kesenian gembyung.

Tepatnya Pada tanggal 27 dan 28 Agustus 2019 nanti, Kampung Adat Banceuy akan melaksanakan kegiatan ruatan bumi. Dalam acara tersebut akan ditampilkan kesenian Gembyung.

Baca Juga:Wanajaya Pilot Project Desa Sadar BPJSTim Pengawas Sasar 770 Titik , Pantau Kesehatan Hewan Ternak

Hal ini dimaksudkan untuk kembali memperkenalkan kesenian Gembyung kepada masyarakat agar masyarakat memiliki kesadaran untuk melestarikan kesenian ini.(vid/man)

0 Komentar