Ratu Elizabeth Turut Berduka Atas Musibah Tsunami di Wilayah Banten dan Lampung

Ratu Elizabeth Turut Berduka Atas Musibah Tsunami di Wilayah Banten dan Lampung
YANG TERSISA: Seorang anak korban tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Banten mengais barang yang tersisa amukan tsunami. Pemerintah memprediksi dibutuhkan biaya hingga Rp150 miliar untuk memulihkan kawasan yang terdampak. FIN
0 Komentar

Perbatasan antara dua desa tersebut juga terisolasi karena akses tertutup puing bangunan. Fasilitas Puskesmas Kecamatan Rajabasa juga mengalami kerusakan parah. Akibatnya, warga belum mendapat pelayanan maksimal dari petugas medis.
Nanang Ermanto memimpin langsung proses evakuasi puing bangunan di dua desa itu. Sebelumnya, Nanang mengunjungi ruang IGD Bob Bazar Kalianda. Nanang mengecek satu per satu korban di ruangan yang sedang dirawat. Kepada korban yang dirawat, Nanang mengatakan bahwa mereka tak perlu memikirkan masalah biaya karena sudah ditanggung Pemkab Lamsel.

Jumlah korban di Kecamatan Kalianda dan Rajabasa terus bertambah. Sampai pukul 13.00 WIB, Minggu (23/12), korban meninggal berjumlah 43 orang dan luka-luka 129 orang. Saat ini kondisi di wilayah Kecamatan Rajabasa masih dalam proses evakuasi puing bangunan yang menutupi jalan.

Tsunami yang menghantam pesisir Gudang Lelang, Kelurahan Kangkung, Bandar Lampung, mengakibatkan tujuh kapal nelayan tenggelam. Pantauan radarlampung.co.id Minggu, belasan kapal yang terparkir di bibir pantai mengalami kerusakan. Bahkan, ada yang tenggelam akibat tersapu air. Sampai kemarin sore, tiga alat berat dikerahkan untuk membuka jalan penghubung Desa Kunjir dan Desa Way Muli Timur yang masih terisolasi.

Baca Juga:12 Tahun PT BPR, Siapkan Kerja Positif di Tahun 2019Sharing Session dan Jamming Musisi Subang dengan Dwiki Dharmawan, Perlu Keseimbangan dan Menjadi Diri Sendiri

Di Teluk Kiluan, Pekon Kiluan Negeri, Tanggamus, balita bernama Neni meninggal akibat tsunami. Sekretaris BPBD Kabupaten Tanggamus Ns. Maryani mengatakan, gelombang pasang dan tsunami menerjang Dusun Sinar Maju, Sinar Agung, dan Bandung Jaya Pekon Kiluan Negeri sekitar pukul 21.00 WIB.

“Awalnya warga menduga hanya gelombang pasang seperti dua tahun lalu, tapi air datang dengan deras dan merusak bangunan,” kata Maryani. Berdasar penuturan warga, setelah terjangan ombak, laut tenang dan menjadi surut, setelah itu datang ombak kembali. Hal itu berulang tiga kali. Warga akhirnya berhamburan menyelamatkan diri ke perbukitan.

“Saat gelombang menerjang, ayah korban bernama Musahid dan ibu korban bernama Sumiati berusaha keluar rumah dengan membuka pintu, tapi air yang membawa sampah langsung menerjang sehingga korban Neni yang berusia 4 tahun terlepas dari gendongan dan terbawa air, ujarnya.
Korban ditemukan satu jam kemudian di halaman vila Bahana yang berjarak 500 meter dari tempat kejadian dalam keadaan tidak bernyawa. (tim/rl/fin/ful)

0 Komentar