Religiusitas Negeri Kincir Angin dan Akselerasinya Dibalik Pandemi Covid-19

Religiusitas Negeri Kincir Angin dan Akselerasinya Dibalik Pandemi Covid-19
0 Komentar

Dengan tinggal di rumah saja, kita dapat ikut mencegah tersebarnya wabah Covid-19. Jika terpaksa harus keluar rumah, perlu menggunakan masker dan jaga jarak dengan orang lain. Kalau pakai kendaraan umum seperti kereta api KRL harus berjarak dua tempat duduk. Bahkan pakai mobil pun harus diatur duduknya tidak berdekatan.

Tahun ini tidak perlu pulang kampung untuk lebaran. Kalau sangat terpaksa karena urusan yang tidak dapat ditunda, ikuti pedoman pencegahan sebaran Covid -19, ikuti perkembangan aturan PSBB dan aturan pelaksanaannya, karena tiap daerah dapat berbeda-beda sesuai tingkat zona dan kondisi kearifan atau kebijakan lokalnya.

Tidak usah panik tapi tetap berfikir positif tapi realistik, hati-hati dan waspada. Ini saatnya kita lebih bersyukur, tafakur. Dan yang lebih penting lagi bagi yang punya ilmu walau satu ayat saja, dapat dikembangkan sesuai dengan konteks dan waktu serta lokasinya, tentu juga sesuai dengan bidang keahliannya atau mengembangkan bidang keahlian dan keterampilan baru dengan menyesuaikan industri 4.0.

Baca Juga:Anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari Salurkan APD ke RSBA PurwakartaJumlah Positif Covid-19 di Karawang Terus Bertambah

Perkembangan agama islam tidak lepas dari perjuangan Baginda Rasulullah Saw. yang dengan sabar menyebarkan islam dan menuntun umat manusia menuju arah yang lebih baik. Padahal, pada kenyataanya sejarah perkembangan agama islam menglami liku-liku yang sangat berat dan mendapatkan penolakan dari sebagian besar umat manusia pada zaman itu. Oleh karena itu, awal penyebaran agama islam dilakukan secara sembunyi-sembuyi. Dimulai dari orang-orang terdekat Nabi Muhammad yang kemudian mereka mendapat sebutan sebagai “as-Sabiqun al-Awwalun” atau orang-orang yang pertama masuk islam. Lambat laun penyebaran agama islam pun mulai terbuka kepada seluruh penduduk Mekah.

Bahkan sampai terjadi peristiwa Perang Badar, yang menjadi tonggak pertama kemenangan pejuang islam dalam memerangi kebatilan dan kemusyikan. Kurang lebih sebanyak 313 umat muslim ikut berperng bersama dengan Nabi Muhammad yang akhirnya dimenangkan oleh umat muslim meskipun banyak umat islam yang tewas saat berperang di jalan Allah. Meskipun banyak pertentangan dan hambatan atas kesabaran dan ketaatan Rasul Muhammad Saw. Islam dapat berkembang hingga saat ini.

0 Komentar