Religiusitas Negeri Kincir Angin dan Akselerasinya Dibalik Pandemi Covid-19

Religiusitas Negeri Kincir Angin dan Akselerasinya Dibalik Pandemi Covid-19
0 Komentar

Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.”

3.Stasiun tv belanda NPO menayangkan siaran langsung dari Masjid At-Taqwa Belanda
Disana juga diperdengarkan pula Q.S Al Baqarah dan Q.S Ar Rahman berserta artinya, dilanjutkan dengan khutbah singkat dari seorang ulama dan ustadzah muda, ini pertama kalinya Al Qurna diperdengarkan dan ditayangkan di siaran televisi.
Selain di Negara Belanda, fenomena serupa juga terjadi di Negara Belgia. Tercatat sudah ada 1.243 kasus terinveksi Covid-19 dan 10 diantaranya meninggal dunia. Pemerintah pun sudah menerapkan kebijakan lockdown dengan tujuan menekan angka penyebaran virus corona. Kejadian mengharukan terjadi di ibukota Negara Belgia, Brussel untuk pertama kalia adzan berkumandang melalui pengeras suara masjid. Seluruh masyarakat pun gembira menyambut hal tersebut.

Sekitar kurang lebih 300.000 penduduk di Kota Brussel sudah memeluk agama islam. Perkembangan islam disana juga dapat dilihat dari meningkatnya pembangunan masjid atau tempat ibadah bagi umt muslim, perempuan-perempuan yang mengenakan jilbab di sudut kota, serta tumbuhnya beberapa organisasi muslim.

Baca Juga:Anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari Salurkan APD ke RSBA PurwakartaJumlah Positif Covid-19 di Karawang Terus Bertambah

Jika dilihat dari prespektif religi, Covid-19 tidak melulu berhubungan dengan kekalutan, kesedihan, dan kegamangan. Dibalik itu semua, selalu ada harapan besar untuk dapat bangkit lagi serta meningkatkan persatuan demi melawan pandemi tersebut. Skenario Alloh swt sulit untuk diramalkan oleh manusia, tapi kita berharap cobaan ini segera berakhir dan umat umat manusia akan mencintai kebaikan, hidup rukun berdampingan dan akan lebih meningkat religiusitasnya sehingga berdampak positif terhadap kehidupan.

Tugas kita hanya sederhana yaitu membantu sesama manusia baik itu sesama kaum muslim ataupun bukan tanpa memandang agama, sejatinya kita sebagai manusia haruslah saling tolong menolong.

0 Komentar