Ruhimat Berambisi Membangun Wisata “Taman Safari” di Subang Selatan

Ruhimat Berambisi Membangun Wisata "Taman Safari" di Subang Selatan
0 Komentar

SUBANG-Wisata alam Subang tengah menggeliat. Bupati Ruhimat berambisi untuk membangun “Taman Safari II” di kawasan Subang selatan. Mengingat potensi pegunungan dan alam Subang yang masih asri dan luas.

Menurut Ruhimat, membangun wahana wisata flora dan fauna seperti “Taman Safari” sangat memungkinkan, di antaranya dengan bekerjasama dengan PTPN dan Perhutani.

“Saya membayangkan nanti di Subang akan ada seperti Taman Safari, entah nanti namanya apa. Tapi kami sangat serius untuk memajukan wisata alam Subang,” ujar Ruhimat.

Baca Juga:PDIP ke Pemeritahan Ruhimat: Jangan Seremonial, Harus SubstantifBina Usia Muda, Tanamkan Jiwa Sportivitas

Sebagai langkah awal, lanjut Ruhimat, Pemkab Subang tengah membentuk tim Reforma Agraria untuk memetakan wilayah pertanahan bekerjasama dengan berbagai lembaga. Sehingga bisa lebih maksimal dan tidak terkendala administrasi pertanahan.

Apalagi kata Dia, Pemprov Jabar pun tengah menggenjot beragam wisata alam di Jabar di antaranya di Subang.

“Jadi nanti tidak usah pergi jauh ke Bogor. Ke sana jauh dan macet. Bisa datang ke ‘Taman Safari’ yang ada di Subang. Diharapkan bisa memajukan ekonomi dan menggenjot PAD,” papar Ruhimat.

Wacana tersebut mendapatkan dukungan dari Rosid atau yang biasa dipanggil Kang Ocha, pengelola penangkaran hewan dilindungi Lembah Paniisian, Ciater.

Ocha mengelola tempat penangkaran hewan dilindungi seperti rusa dan kuda. Dengan dana keluarga ia merawat 6 ekor rusa jenis totol dan timor, kuda, monyet dan hewan lainnya. Tempat yang ia kelola diharapkan menjadi wisata edukasi mengenal hewan.

“Kalau akan ada wahana seperti kebun binatang atau Taman Safari saya mendukung dan alam di Subang sangat mendukung. Rusa di sini juga sudah beranak, perkembangannya baik. Kami bekerjasama dengan BKSDA. Semua ada izinnya,” tandas Ocha.

Bumi Paniisan yang ia kelola rencananya akan terus dikembangkan dan mendatangkan hewan-hewan dilindungi lainnya. “Kami sudah membeli buaya dan ada izinnya. Tinggal menyiapkan tempat,” pungkas Ocha.(red)

0 Komentar